Empat Tahun Tak Dikunjungi, Akhirnya Pertemukan Klien dengan Keluarga

SRD saat dipertemukan dengan pihak keluarga.

Pemprov Jatim, BhirawA
Tak banyak yang dibicarakan SRD saat bertemu dengan keluarga besarnya. SRDmerupakan klien Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) Pasuruan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim nampak menunduk malu.

SRD memang tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya, sejak pertama kali bertemu dengan Pak De dan keluarga besarnya, sebaris senyum tak terlepas dari wajahnya. Pertemuan SRD bersama keluarganya tersebut dilakukan di ruang tamu UPT RSBL Pasuruan.

Bagaimana tidak, selama empat tahun terakhir, SRD yang merupakan penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tak pernah dikunjungi keluarganya. Dulu, saat awal tinggal di UPT RSBL Pasuruan, keluarga SRD rutin berkunjung.

Namun, kemudian mereka tak pernah lagi datang. Setelah menunggu sekian lama, pada Rabu (23/2) SRD akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya dan dia juga akan kembali tinggal bersama mereka.

Tak hanya SRD, pihak keluarga besarnya juga turut berbahagia. Melihat SRD yang hanya tertunduk malu, keluarga memberi senyum sambil menanyakan kabar dan kondisi klien saat ini. Dalam acara temu klien dan keluarga ini, hadir Kepala UPT, Kepala Seksi Pelayanan Sosial, Pekerja Sosial (Peksos), klien, dan keluarga klien dari Ponorogo.

Sebelum bertemu dengan klien, Peksos menemui dan memberi pengarahan kepada keluarga. Selanjutnya, dilakukan musyawarah antara keluarga, Peksos, dan Kepala Seksi Pelayanan Sosial yang menghasilkan kesepakatan agar klien bisa diterima kembali dan keluarga bisa mempersiapkan penjemputan klien.

Tak hanya itu, keluarga juga mendapat motivasi dan edukasi dari Kepala UPT bagaimana cara merawat dan menangani ODGJ yang sudah dinyatakan sembuh secara medis dan rehabilitasi.

“Keluarga adalah tempat perawatan utama bagi klien disabilitas apalagi disabilitas mental atau ODGJ dalam memulihkan kesehatan mentalnya. Saat ini penguatan rehabilitasi berbasis keluarga dan lingkungan sangat diperlukan,” kata Kepala UPT RSBL Pasuruan Juniandri Purnama SPd kepada keluarga.

Oleh sebab itu, lanjutnya, saat klien kembali ke keluarga, peran-peran pendamping seperti keswa dari Puskesmas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari Dinsos kabupaten/kota, dan kepala desa sangat diperlukan untuk tindak lanjut rehabilitasi sosial dan medis di rumah.

“Terpenting, perhatian keluarga dan lingkungan sekitar untuk mendukung kegiatannya sangat dibutuhkan agar eks klien bisa berangsur-angsur berperan dalam keberfungsian sosialnya,” tandasnya.

Disampaikan juga, setelah empat tahun tidak ada kunjungan dan komunikasi dengan keluarga terputus, tim pembimbing klien terus mencari data dan informasi keluarga klien. Setelah dilakukan penelusuran, akhirnya keluarga dapat ditemukan dan berhasil dilakukan reunifikasi dalam upaya pemantapan pemulangan klien pada keluarganya.

“Awalnya kondisi klien. Kami meminta keluarga untuk hadir dan menjemput klien dalam proses pemulangan, tetapi keluarga minta penangguhan waktu karena merasa belum siap hingga kemudian tidak ada respon dari keluarga,” tutur Juniandri.

Tidak ada kunjungan selama empat tahun tersebut, pihak keluarga sulit dihubungi, akhirnya kondisi klien menurun dan dirujuk kembali ke RSJ Lawang. “Alhamdulillah sekarang kondisinya membaik dan keluarga bisa tersambung kembali,” katanya.

Ke depan, lanjut Juniandri, pihaknya akan memperbaiki komunikasi dengan keluarga dan pilar-pilar sosial di daerah klien. “Harapannya tidak terjadi lagi permasalahan kehilangan jejak komunikasi dengan keluarga,” tegasnya.

Sementara itu, pihak keluarga yang diwakili oleh Pak De klien bernama Misiran meminta maaf kepada pihak UPT. Dia mengatakan, keluarga merasa bersalah dan mengakui bahwa sudah lama tidak perhatian pada klien.

Dikatakannya, pola asuh ayahnya memang keras, dan ibunya sudah meninggal. Begitupula dengan sebagian saudaranya merantau ke Malaysia, namun keluarga besar masih merasa memiliki tanggungjawab untuk perhatian pada SRD.

“Karena itu keluarga insya Allah bersedia untuk bekerja sama dengan menerima kembali SRD dan berusaha merawatnya dengan baik,” katanya. [rac.gat]

Tags: