Enam Sekolah di Kota Probolinggo Raih Penghargaan Adiwiyata

Enam Sekolah di Kota Probolinggo meraih penghargaan Adiwiyata bersama Wali Kota Hadi (tengah). [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak enam sekolah tingkat SD dan SMP Kota Probolinggo berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur tahun 2021. Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Keenam sekolah ini SMPN 9, SMPN 1, SDN Kedopok 2, MA Riyadlus Sholihin, SD Integral Hidayatullah dan MI Muhammadiyah 1.
“Alhamdulillah enam sekolah lolos dan patut mendapatkan apresiasi dengan meraih penghargaan Adiwiyata. Ini merupakan momen sekolah untuk bangkit, sekolah untuk mempertahankan. Harapannya dapat menularkan pada sekolah – sekolah lainnya untuk dapat melanjutkan lagi ke tingkat nasional dan dapat memberikan dorongan pada sekolah lainnya,” ucap Kepala DLH, Rachmadeta Antariksa saat penyerahan piagam penghargaan, Minggu (2/1) di rumdin wali kota.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda, drg Ninik Ira Wibawati, Asekbang Setiorini Sayekti, Kepala Disdikbud M. Maskur, Kepala Kemenag Samsur dan sejumlah Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata Kota Probolinggo mengungkapkan rasa syukur luar biasa. Dengan memberikan penghargaan dan berpesan terus berbenah ke arah lebih baik dan ramah lingkungan.
Wali Kota meminta kepada Kepala Disdikbud untuk terus mengedukasi sekolah yang belum meraih adiwiyata. Dan berpesan kepada Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi pada sekolah – sekolah di Kota Probolinggo.
Dengan keberhasilan itu tidak menutup kemungkinan, akan menorehkan keberhasilan pada tingkat nasional. Tidak ada istilah yang tidak mungkin, jika semua pihak bersama – sama berkolaborasi, saling menguatkan satu sama lain. Tentunya lembaga – lembaga lainnya bisa ikut serta tersupport dari Perangkat Daerah terkait,” tuturnya optimis.
Wali kota berpesan kepada Kepala Disdikbud dan Kepala Kemenag, meskipun adanya pergantian kepala sekolah, tidak menyurutkan semangat untuk melanjutkan program – program dari kepala sekolah sebelumnya. Habib juga berharap agar Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata membuat surat pernyataan komitmen bersama sebelum melakukan penilaian.
Sedangkan ditingkat SLTA atau sederajat, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Probolinggo meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang memiliki kepedulian dan berbudaya lingkungan hidup. Hal ini diwujudkan melalui penerapan sikap ramah lingkungan hidup oleh warga sekolah.
Juga keberhasilan meningkatkan kualitas lingkungan hidup baik di lingkup sekolah maupun wilayah sekitarnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa, Minggu (2/1) mengatakan, pihaknya terus mendorong seluruh sekolah di Kota Probolinggo dari tingkat SMP hingga SMA/MAN untuk menjadi sekolah Adiwiyata.
MAN 1 Kota Probolinggo bisa jadi contoh dalam pengelolaan lingkungan dan kebersihan di sekolah. MAN 1 berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Diharapkan sekolah lainnya dapat meniru capaian MAN 1.
“Keberhasilan meraih Adiwiyata Mandiri terletak pada perilaku dan budaya seluruh civitas dalam pengelolaan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan sudah jadi kebiasaan para siswa, pengajar, dan tenaga kependidikan MAN 1 Kota Probolinggo. Harapannya juga bisa diterapkan lingkungan rumah. Mereka sudah berbudaya melaksanakan kebersihan, penghijauan dan pengelolaan lingkungan di sekitarnya,” terangnya.
Menurut Deta, target ke depan sekolah di Kota Probolinggo mencapai penghargaan Asian Eco School. Selain MAN 1 Kota Probolinggo, dipastikan juga MAN 2 dan SMPN 7 mulai bersiap mengikuti ajang ini di tahun 2022 mendatang. Tak hanya MAN 1 saja yang akan diajukan tetapi sekolah lainnya pun juga didorong. Denga optimistis bisa meraih yang terbaik.
Sementara, Kepala UPTD IPLH, Akbarul Huzaini mengatakan, keberhasilan meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri terletak pada sejumpah faktor. Antara lain, partisipatif seluruh komponen sekolah. Mereka terlibat dalam semua proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
“MAN 1 sudah mampu menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah serta memiliki beberapa sekolah binaan dan berhasil meraih adiwiyata tingkat kota/provinsi. Bahkan mampu memberikan efek baik bagi lingkungan di sekitarnya,” tandas. [wap.fen]

Tags: