Fashion Berbahan Sampah Diharapkan Bisa Bernilai Ekonomi

Para juara lomba Fashion berbahan sampah foto bersama dengan panitia dari DLH Kota Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus berharap agar berbagai kreatifitas warga yang mendaur ulang sampah menjadi bahan aneka busana menarik dapat bernilai ekonomis. Lontaran itu disampaikan wali kota ketika usai membuka fashion show dan peragaan busana dengan bahan daur ukang sampah yang digekar di TPA sampah Randegan, Kota Mojokerto.
”Kreatifitasnya sudah bagus, dan saya mengapresiasi itu. Kedepan saya berharap aneka kreatifitas itu bisa bernilai ekonomis,” kata Mas’ud Yunus.
Dalam event yang digagas Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto itu, tercatat ada 56 peserta dari kelompok Bank sampak dan RW beradu kreasi dalam mendaur ulang sampah, ada yang menjadi tas mewah, tempat tisu, topi, vas bunga dan berbagai produk lainnya.
Sementara itu, juga ada  lomba fashion busana hasil daur ulang yang diikuti 112 model. ”Antusias peserta luar biasa, kreasi daur ulangnya cukup beragam, peserta fashionnya banyak dari SMA, Mahasiswa dan PKK.” Kata Lucky Harianti, ketua Panitia Lomba.
Dari pantauan di lokasi, ribuan warga juga berbondong-bondong datang ke TPA Randegan untuk menyaksikan lomba dan fashion show ini, juga ada beberapa stand bazar dan sponsorship yang membuat acara semakin meriah.
Amin Wachid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto dalam menyampaikan terimakasih kepada wali kota yang telah memberikan banyak dukungan hingga membuat TPA Randegan bisa menjadi seperti ini. ”Kita juga berterima kasih pada semua pihak yang mendukung dan memberi masukan tentang keberadaan TPA Randegan, kami ingin event ini menjadi event tahunan,” Ungkapnya.
Panitia mendatangkan tim juri profesional, diantaranya Model Surabaya, Nganjuk festival dan Jember festival. Hadiah yang direbutkan untuk lomba kreasi daur ulang total sebesar Rp6 juta, sedangkan fashion daur ulang sebesar Rp9 juta. [kar]

Tags: