Film ‘Kejarlah Janji’ jadi Tuntunan Songsong Pemilu Serentak 2024

Suasana diskusi Film ‘Kejarlah Janji’ KPU yang digelar di XXI Ciputra World Surabaya Mall, Senin (16/10). [Gegeh Bagus Setiadi]

Bergenre Drama Romantis Antara Cinta, Kepala Kambing dan Pemilu

Kota Surabaya, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim melakukan sosialisasi Pemilu 2024 melalui film romantis ‘Kejarlah Janji’. Film bergenre drama romantis dibumbui komedi ini perdana diputar di bioskop Surabaya. Tepatnya di XXI Ciputra World Surabaya Mall, Senin (16/10).

Disutradarai Garin Nugroho, dibintangi Cut Mini dan Ibnu Jamil, tayangan ini berhasil mengoyak hati penonton. Mulai candaan yang berhasil membuat tertawa hingga sedih dengan kisah percintaan sang aktor Janji yang diperankan Ibnu Jamil dan Pertiwi diperankan oleh Cut Mini.

Disamping itu, juga diperkuat artis lain seperti Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Thomas Rian, dan lainnya. Film ini berlatarkan pesta demokrasi di Desa Bangunmapan. Konteks pemilu yang dihadirkan pada film ini adalah pemilu desa dan legislatif.

Sutradara Garin Nugroho menjelaskan cerita pada film ini menyoroti persoalan keluarga Pertiwi dan anak-anaknya, persoalan cinta lamanya dengan Janji, dan anak sulung Pertiwi yang hendak membalaskan dendam dan mengejar mimpi ayahnya yang hendak menjadi Kades. “Dimana, pendidikan politik sangat penting,” ujarnya.

Sutradara jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini mengungkapkan bahwa dalam naskah film itu para elit selalu berurusan dengan janji dan masyarakat mengejar janji itu. “Agar penonton bisa meresapi di ruang gelap (bioskop, red). Persoalan itu diambil karena apa yang terjadi di negara sudah menyentuh hingga perpecahan dalam keluarga,” ungkap Garin.

Satu sisi, lanjut Garin, itu adalah sebuah progres yang luar biasa. Artinya Indonesia menyadari pentingnya pemilu dan keluarga menjadi seru karena ada perdebatan mengenai politik dan pemilu. “Makanya kita merasa analogi itu bagaimana kalau kemudian proses pemilu itu sendiri dirasakan juga oleh ibu yang ingin menikah lagi dan apakah keluarga setuju dengan itu,” tambah Garin.

Jalan cerita akhirnya mempertimbangkan terlebih dahulu respons dari masyarakat atau penonton, barulah elemen-elemen sosialisasi perihal pemilu dikaitkan dan dimasukkan ke dalam film. Sebagai contoh, dalam film ini banyak ajakan agar tidak golput, bagaimana persoalan antartimses menjelang pemilu maupun politik uang yang dilancarkan politisi untuk mendulang suara. Adapula elemen media yang dibalut dengan komedi yang disajikan tiga Youtuber.

Pada kesempatan ini, Cut Mini sebagai pemeran utama merasa senang bisa bergabung pada film ini. Ia msngaku sudah lama ingin syuting film yang digarap oleh Garin Nugroho. Ia mengaku hendak belajar dan mengambil manfaat dari sutradara yang berkiprah hingga internasional tersebut.

Cut Mini pun berharap Pemilu 2024 baik pilpres maupun pileg berjalan lancar. “Tidak ada maksud menggurui, tapi kita hanya bisa menggunakan apa yang bisa kita punya yaitu hak pilih kita. Semoga bisa berjalan lancar nantinya pemilu,” harap artis berparas cantik ini.

Cut Mini pun sempat berkelakar bahwa pemenang Pemilu haruslah menepati janji-janji politiknya. “Kan sekarang Kejarlah Janji, yang akan datang harusnya Tepati Janji,” kelakar dia.

Tokoh film lainnya, Udik Supriyanta yang berperan sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) menyebutkan, film ini menargetkan agar masyarakat tidak golput dan menyadarkan politisi untuk tidak melakukan kejahatan politik, seperti politik uang.

“Sangat jelas yang dilakukan oleh Ramli (tokoh caleg, red) luar biasa liciknya dan itu menggambarkan sebagian besar caleg yang saat ini ada. Ini terus terang begitu,” ungkap Udik.

Menurutnya, dalam konteks politik uang, harga suara satu orang lebih murah daripada harga kepala kambing. “Kepala kambing utuh aja itu harganya Rp150 ribu kalau di Jogja. Itu kepala orang dihargai Rp50 ribu untuk lima tahun? Kepala kambing dan kepala orang dalam konteks pemilu itu lebih mahal kepala kambing, gitu,” tambahnya.

Film Kejarlah Janji diproduksi oleh KPU saat menjelang Pemilu 2024 digelar. Tujuannya sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan pemilih, dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Anggota KPU August Mellasz saat memberikan sambutan pada acara Nonton Bareng (Nobar) KPU Jatim bersama perwakilan stakeholder, partai politik peserta pemilu 2024, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sejumlah mahasiswa, dan awak media di Jawa Timur. Sekitar 180 penonton hadir dalam acara nobar tersebut.

“Ini merupakan upaya KPU yang secara sadar bahwa penyebarluasan informasi pemilu tidak cukup dengan metode-metode yang ada sekarang. Terlebih di era gempuran kehidupan yang disruptif ini,” kata Mellaz.

Ia melanjutkan, melalui film ini, KPU berharap berbagai informasi kepemiluan dan demokrasi dapat tersampaikan dengan cara yang menarik di tengah banyaknya karya-karya media yang banyak menarik perhatian publik. “Sebab film ini merupakan suatu produk kreatif yang sudah pasti ada catatan dan berbagai refleksi, peran dan komitmen dari para Sineas,” lanjut Mellaz.

Perlu diketahui, Film Kejarlah Janji merupakan karya Garin Nugroho yang diproduksi bersama KPU, Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Workshop, dengan produser Rina Damayanti, Marlia Nurdiyani, dan Susi Roseliawati.

Ditulis oleh Alim Sudio serta dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Thomas Rian, dan Trio Timus: Tere, Achi, dan Vista.

Turut mendampingi Mellaz dari KPU Jatim, hadir Ketua Choirul Anam, Anggota Gogot Cahyo Baskoro, Miftahur Rozaq, Nurul Amalia, dan Athoillah, Rochani, dan Insan Qoriawan, Sekretaris Nanik Karsini dan seluruh jajaran bagian terkait. Acara semakin meriah dengan menghadirkan langsung para pemain, di antaranya Cut Mini dan Udik Supriyanta.

Sebagai informasi, film ini juga akan diputar di beberapa pesantren dan berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Tepat pada momentum peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2023 dan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023 nanti. [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: