Garam Madura Diuji di Laboraturium Luar Negeri

Ketua Divisi Penyerapan Garam Rakyat, PT Garam (Persero), Budi Sasongko, (baju putih) memimpin pengambilan sampel garam di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Ketua Divisi Penyerapan Garam Rakyat, PT Garam (Persero), Budi Sasongko, (baju putih) memimpin pengambilan sampel garam di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Pamekasan, Bhirawa
PT Garam mengambil sampel garam rakyat di Desa Majungan, Pamekasan, Jawa Timur, Senin malam, untuk diuji laboratoriun ke luar negeri, guna mengetahui kualitas yang sebenarnya garam rakyat di wilayah itu.
“Pengambilan sampel garam rakyat di malam hari ini atas instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti,” kata Kepala Divisi Penyerapan Garam Rakyat PT Garam Persero, Budi Sasongko di Pamekasan, Senin malam (14/9).
Pengambilan sampel garam rakyat di gudang penyimpanan garam di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu itu disaksikan oleh petugas Dinas Kalautan dan Perikanan Pemkab Pamekasan, Perwakilan Pengurus Koperasi Garam, Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jatim, dan petugas kepolisian Polsek Pademawu.
Pengambilan sampel garam di gudang ini mulai pukul 19.45 WIB hingga pukul 20.15 WIB. Tim selanjutnya mengambil sampel garam yang masih berada di lahan tambak garam tak jauh dari lokasi gudang penyimpanan garam itu.
“Sampel garam yang kami ambil disini semuanya merupakan hasil produksi garam dengan menggunakan teknologi geomimbran,” terang Budi.
Hanya saja, masa panen keduanya berbeda. Garam yang ada di gudang penyimpanan garam itu masa panennya 13 hari, sedangkan garam ditumpuk di lokasi ladang tambak garam yang berusia 14 hari.
Usai mengambil sampel garam di Desa Majungan itu, tim selanjutnya bergerak menuju Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, mengambil sampel garam yang diproduksi diatas hamparan tanah.
Menurut Budi Sasongko, sampel garam yang diproduksi di atas hamparan tanah itu juga akan diuji laboratorium, sehingga kualitasnya bisa diketahui. “Setelah dari sini (Pamekasan) kami langsung akan berangkat ke Jakarta membawa sampel garam yang diminta Menteri Kelautan dan Perikanan ini,” katanya.
Sebab, menurut Budi, garam hasil produksi petambak garam Pamekasan ini akan diuji laboratoriun di luar negeri untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya kualitas garam Madura. Ia menuturkan, di Indonesia, sebenarnya ada beberapa laboratorium. Antara lain Laboratorium Barista, dan Laboratorium Sucofindo. Bahkan PT Garam juga memiliki laboratorium sendiri yang terpercaya. “Tapi Bu Menteri menginginkan agar garam Pamekasan ini diuji di luar negeri, bukan diuji di laboratorium yang ada di Indonesia,” katanya.
Saat berkunjung ke Pamekasan beberapa hari lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, hendak melakukan uji laboratorium garam Pamekasan ke luar negeri, karena dianggap lebih independen dan lebih terpercaya. [din,ant]

Tags: