Genjot Wisman, Target Wisnus Hanya 5 Persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi (Disbudpar) Jatim pada tahun ini berupaya menggenjot peningkatan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Untuk kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan hanya kisaran lima persen.
“Kalau kunjungan wisatawan nusantara di Jatim itu angkanya sudah luar biasa dan antiklimaks dibandingkan wisatawan mancanegara. Kini kunjungan wisman yang harus digenjot,” kata Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi, Senin (23/1).
Akhir 2016 lalu, jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke JatimĀ  mencapai 52 juta lebih orang, sedangkan wisatawan mancanegara mencapai 643 ribu orang. “Kami target pada 2019 bisa mencapai tercapai menjadi 1 juta wisman. Kami optimis,” harapnya.
Dikatakannya, wisata Bromo Tengger Semeru sampai saat ini masih menjadi andalan wisatawan mancanegara untuk datang Jatim. Begitupula dengan perbatasan Jatim – Jogyakarta, wisatawan bisa menikmati objek wisata yang ada di Kabupaten Pacitan. Selain itu, di Bali – Banyuwangi sebelumnya juga telah ada paket wisata Bali Plus.
“Infrastruktur, Pemkab/kota beserta provinsi telah memprioritaskan infrastruktur jalan. Tinggal objek wisata lebih digali untuk bisa menjadi andalan daerah,” katanya.
Disisi lain, dalam menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara juga bisa melalui ajang pameran pariwisata terbesar dan transaksi travel exchange, yaitu Majapahit Travel Fair (MTF). Untuk MTF, Disbudpar Jatim menargetkan transaksi travex seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu kenaikan mencapai 10 persen.
“MTF tetap menjadi andalan untuk berpromosi, paling tidak tahun ini antara 10-15 negara yang bisa turut serta dalam travex. Travex kali ini temanya Kabupaten Sumenep, wisata di kepulauan Madura bisa turut dikenal baik wisatawan mancanegara. Bahkan Bupati Sumenep siap memberikan paparan terhadap buyer dari berbagai negara yang mengikuti MTF,” katanya.
Sebelumnya, Sekdaprov Jatim, Dr H Sukardi juga mengatakan, kalau kepariwisataan di Jatim harus dibuat paket-paket wisata yang semenarik mungkin untuk menggaet wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.
“Saat ini kita masih memanfaatkan imbasan dari Bali. Namun seiring dengan bertambahnya lapangan terbang di berbagai daerah Jatim dapat memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Jatim,” katanya. [rac]

Tags: