Gubernur Minta Kadinkes Tangani KLB Hepatitis A

Capai 975 Pasien, Bupati Pacitan Klaim Penyebaran Sudah Menurun
Pemprov, Bhirawa
Jumlah pasien yang terkena wabah Hepatitis A di Pacitan terus meningkat, jika sebelumnya 877, kini bertambah menjadi 975 pasien. Melihat kondisi ini Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) untuk segera menangani penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Saat ditemui usai menjenguk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sedang sakit dan dirawat di Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Gubernur Khofifah meminta agar pihak Dinkes segera melakukan penanganan dan pencegahan agar Hepatitis A tidak semakin meluas.
“Sejak awal saya terus berkoordinasi dengan Kadinkes Jatim Pak Kohar, karena sekarang Pak Kohar ada disebelah saya, updatenya tanya kepada beliau,” kata Khofifah yang juga didampingi Kadinkes Jatim, Kohar Hari Santoso, Senin (1/7).
Ketika ditanya data pasien yang terjangkit Hepatitis A, Gubernur Khofifah meminta agar wartawan Koran ini bertanya langsung ke Kadinkes Jatim Kohar Hari Santoso. “Sebaiknya langsung ke Pak Kadis (Kohar), bagaimana saat ini penanganannya, dan bagaimana pencegahan supaya tidak semakin meluas,” jawab Gubernur Khofifah.
Kadinkes Jatim, Kohar Hari Santoso berjanji akan segera menangani permasalah penyebaran Hepatitis A di Pacitan. “Insya Allah dalam waktu 1 sampai 2 minggu bisa tertuntaskan (wabah Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, red),” jawab Kohar .
Dari data yang dihimpun Bhirawa, hingga Senin (1/7) pukul 08.00 jumlah penderita Hepatitis A sudah mencapai 975 pasien. Jumlah tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Pacitan, yakni di Sudimoro dengan 527 orang, Ngadirojo 176 orang, Sukorejo 82 orang, Tulakan 69 orang, Wonokarto 54 orang, Arjosari 33 orang, Bubakan 25 orang, Tegalombo 5 orang dan Ketrowonojoyo 4 orang.
Kohar mengatakan jumlah itu bertambah sejak pada 27 Juni lalu terdata ada 824 orang, lalu 29 Juni naik menjadi 924 orang, kemudian 30 Juni terus naik menjadi 975 orang. “Artinya peningkatannya mulai melandai. Mudah-mudahan betul di lapangan jumlah orang yang sakit hepatitis A di Pacitan tidak semakin bertambah,” ujarnya.
Untuk menekan angka penularan hepatitis A ini, Kohar pun menginstruksikan jajarannya segera melakukan penelitian epidemologi, untuk menghentikan penyebaran lebih banyak lagi. “Kemudian mensosialisasikan ke masyarakat terutama tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), mereka buang air besar, cuci tangan, air minumnya. Kemudian bagaimana makanan tidak terkontaminasi dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” kata Kohar.
Kohar berharap pihaknya bisa mencegah angka penularan hepatitis A dalam kurun waktu dua minggu ini. Dinkes juga akan berusaha maksimal untuk menyembuhkan pasien yang telah tertular atau menderita wabah ini. “Mudah-mudahan dalam kurung dua minggu ini sudah bisa kita selesaikan sambil kita pantau terus. Kita harapkan bahwa tidak ada sama sekali penambahan jumlah pasien,” ungkap Kohar.

Penularan Menurun
Bupati Pacitan, Indartato mengakui kalau jumlah penderita Hepatitis A sudah mencapai 975, jumlah tersebut merupakan akumulasi data sejak kasus pertama kali ditemukan pada Bulan Mei atau tepatnya Rabu (8/5) lalu. Hingga saat ini, 30 orang menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Dengan rincian, Puskesmas Sudimoro 5 orang, Ngadirojo 20 orang, Wonokarto 1 orang, Tegalombo 1 orang, dan RSUD Dr Darsono 3 orang.
“Penetapan status KLB itu karena penderitanya dua kali lipat. Setelah itu, Alhamdulillah hari ini yang muncul 18 tadi pagi. Artinya menurun dibandingkan sebelumnya,” kata Bupati Indartato saat dihubungi melalui telepon genggamnya.
Data Dinas Kesehatan Pacitan, kejadian kasus baru dan penderita rawat inap terus menurun. Dalam 2 hari terakhir penambahan jumlah penderita baru hanya 18 orang. Lonjakan penambahan jumlah penderita terjadi pada Rabu ,19 Juni, yakni 103 orang.
“Ini menunjukkan apa yang dilakukan pemerintah daerah, provinsi, dan pusat ini membuahkan hasil. Bahwa yang kena virus Hepatitis A semakin menurun,” terang Indartato.
Meski angka penularan cenderung menurun, namun Indartato mengakui masih ada pekerjaan rumah menuntaskan penyakit kuning dari wilayah yang dipimpinnya karenanya, upaya pembudayaan Pola Hidup Bersih dan Sehat terus digalakkan.
Salah satu hal terpenting, lanjut Indartato, adalah pengendalian risiko. Ini dilakukan dengan pemantauan konsumsi air dan makanan warga. Tak terkecuali penyuluhan oleh tenaga promosi kesehatan langsung ke kantong rawan penularan.
“Kami agendakan sosialisasi serentak ke seluruh desa yang ada dengan melibatkan semua elemen yang ada. Supaya serangan (Hepatitis A) bisa dilokalisir dan tidak meluas ke desa lain,” tuturnya.
Bupati menjelaskan sejak awal ditemukan, pengendalian Hepatitis A di Pacitan sudah dilakukan lintas sektoral. Pemkab bahkan sudah dibantu pemprov, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, maupun akademisi.
Kegiatan meliputi Tata Laksana Kasus yang Intensif, Surveilans Kesehatan yang Lebih Akurat, serta Pengendalian Faktor Risiko. Bersamaan upaya itu, edukasi kepada masyarakat juga terus dilakukan. [geh]

Pasien Hepatitis A di Pacitan
Desa Pasien
Sudimoro 527
Ngadirojo 176
Sukorejo 82
Tulakan 69
Wonokarto 54
Arjosari 33
Bubakan 25
Tegalombo 5
Ketrowonojoyo 4
Jumlah 975

Tags: