Harlah PPP Ke-48, Pengurus PPP Jombang Ziarah Makam Mbah Wahab dan Mbah Bisri

Pengurus PPP Jombang bersama anggota DPR-RI, DPRD Jatim, dan DPRD Jombang dari Fraksi PPP saat ziarah di makam KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Sabtu (09/01). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Sejumlah Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Jombang yang dipimpin Ketua DPC PPP Jombang yang juga merupakan Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi PPP, Ema Umiyyatul Chusnah, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PPP, Ahmad Sillahhuddin dan Wakil Ketua DPRD Jombang, Farid Alfarisi beserta anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Jombang berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni makam KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) di kompleks makam keluarga Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang dan makam KH Bisri Syansuri (Mbah Bisri) di kompleks makam keluarga Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Sabtu (09/01).

Ziarah ke makam Mbah Wahab dan Mbah Bisri ini merupakan rangkaian kegiatan Harlah PPP ke-48 yang diperingati DPC PPP Jombang. Masih dalam rangkaian kegiatan Harlah ini, di kantor DPC PPP Jombang juga diisi kegiatan doa bersama dan istighosah.

“Ziarah kami lakukan untuk mengenang jasa dan meneladani jejak perjuangan tokoh bangsa,” kata Ketua DPC PPP Jombang, Hj Mundjidah.

Sekadar diketahui, KH Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab merupakan salah satu tokoh besar yang dimiliki Bangsa Indonesia. Mbah Wahab juga dikenal sebagai tokoh ulama inisiator, pendiri, dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU).

Di makam Mbah Wahab, rombongan melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di pusara makam pendiri NU tersebut.

Menurut Hj Mundjidah Wahab, banyak hal yang bisa diteladani dari Mbah Wahab.

“Beliau dikenal teguh memegang prinsip. Namun kalau urusan kebangsaan, beliau akan menomorsatukannya,” ucap Hj Mundjidah Wahab.

Sementara, KH Bisri Syansuri atau Mbah Bisri juga dikenal sebagai ulama pendiri Nahdlatul Ulama.

Di makam kompleks makam keluarga Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, rombongan langsung menggelar doa dilanjutkan tabur bunga di pusara makam KH Bisri Syansuri di samping kanan Masjid Pesantren Mambaul Ma’arif.

Bupati Jombang itu juga menyampaikan, Kiai Bisri Syansuri merupakan tokoh pencetus lambang Ka’bah untuk PPP.

Dalam perjalanan politik, PPP dilahirkan oleh peran ulama dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Di antaranya KH Idham Chalid, dan KH Bisri Syansuri yang merupakan penggabungan atau disebut fusi partai-partai Islam yang termasuk Partai Nahdlatul Ulama (PNU).

“Beliau (Kiai Bisri) merupakan fusi dari unsur Nahdlatul Ulama (NU),” kata Hj Mundjidah Wahab.

Kiai Bisri merupakan ulama besar dan pendiri Pondok Pesantren (PP) Mambaul Maarif, Denanyar Jombang yang disegani semasa hidupnya. Kiai Bisri Syansuri juga merupakan kakek Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Disamping tokoh ulama dan pemimpin pondok, kiai Bisri juga seorang tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan organisasi Islam dan politik yakni NU dan PPP.

Kiai Bisri pernah menjabat sebagai Rais ’Aam atau Ketua Umum Syuriyah PBNU dan Rais ‘Aam Majelis Syuro PPP yang saat itu menjadi partai Islam. Kedua jabatan itu diduduki sampai kiai Bisri Syansuri wafat pada tahun 1980.

Hj Mundjidah Wahab bersyukur PPP saat ini sudah berusia 48 tahun. Menurutnya, usia tersebut cukup matang dalam kancah perpolitikan.

“Sebagai partai Islam yang didirikan para ulama, PPP akan bersama-sama terus bersatu membangun bangsa dan dibarisan para ulama membangun persatuan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tandasnya.

PPP merupakan partai yang didirikan pada 5 Januari 1973, dan merupakan gabungan dari 4 partai keagamaan yakni, Partai Nahdlatul Ulama (PNU), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah, dan Parmusi.(rif)

Tags: