HUT Korpri di Kabupaten Situbondo Meriah

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto didampingi Wabup Yoyok dan Sekda Syaifullah dalam rangkaian HUT Korpri serta pengambilan sumpah 451 PNS di pendopo kemarin. [sawawi/bhirawa].

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto didampingi Wabup Yoyok dan Sekda Syaifullah dalam rangkaian HUT Korpri serta pengambilan sumpah 451 PNS di pendopo kemarin. [sawawi/bhirawa].

(Bupati Bojonegoro Harapkan Korpri dan Guru Profesional)
Situbondo, Bhirawa
Peringatan puncak HUT Korpri di Kabupaten Situbondo ke 45 berjalan meriah pagi kemarin (29/11). Dengan diawali acara tabur bunga di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP di Jalan Pemuda, ribuan abdi negara melanjutkan kegiatan upacara di alun-alun Situbondo. Usai upacara, para aparatur sipil negara mengikuti acara pengambilan sumpah 251 PNS yang berasal dari K-2 di berbagai SKPD dilingkungan Pemkab Situbondo.
Di sela-sela pengambilan sumpah, panitia juga mengagendakan pemberian tali asih kepada puluhan anak yatim yang tersebar di Situbondo. Selain itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan didampingi Wabup Yoyok Mulyadi dan Sekda Syaifullah memberikan penghargaan kepada tiga peraih juara lomba inovasi layanan publik tahun 2016. Di antaranya, juara 1 diraih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil); juara 2 diraih Puskesmas Panji dan juara ke 3 diraih Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Situbondo.
Agar bisa menang di era globalisasi ini, kata Bupati Dadang, dibutuhkan sosok anggota Korpri yang disiplin, bertanggung jawab dan berorientasi kerja. Untuk itu, ajak Bupati Dadang, Korpri secepatnya meninggalkan pola pikir masa lalu seperti ego sektoral, mental priyayi, mental penguasa, koruptif yang notabeene berpaku pada formalitas semata.
“Mari kita sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara -red.) memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Artinya mari giat melakukan inovasi agar pelayanan publik bisa murah, cepat, akurat dan semakin baik. “Hilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi produktifitas dan menghambat akselerasi laju pembangunan,” ungkap Bupati Dadang.
Terakhir, Bupati Dadang berharap agar Korpri menjadi pusat inovasi dan tempat lahirnya loncatan kemajuan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Selain itu, Korpri juga harus berperan menjaga kode etik profesi, standar pelayanan profesi dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu Bangsa.
“Kita ini ibarat satu keluarga maka harus diikat sebagai suatu kekuatan lahir dan batin sehingga mampu menghadapi daya saing dunia. Khusus kepada PNS yang baru dilantik, saya minta untuk terus meningkatkan kinerja birokrasinya dengan melakukan inovasi-inovasi pelayanan publik,” pungkas Bupati Dadang.
Harus Profesional
Sementara itu, Pemkab Bojonegoro juga menggelar upacara peringatan hari Korpri ke-45. Dengan mengusung tema ‘bersama korpri meneguhkan netralitias dan meningkatkan professionalisme Aparatur Sipil Negara’ sekaligus dirangkaikan dengan Upacara memperingati Hari Guru Nasional Ke 71 dengan tema ‘guru dan tenaga kependidikan mulia karena karya’. Upacara yang dipimpin langsung dipimpin Bupati Bojonegoro, Suyoto dan komandan upacara Muhammd Yusuf (Sekretaris Kecamatan Sumberejo), di alun-alun Bojonegoro, Selasa (29/11).
Bupati Bojonegoro, Suyoto dalam amanatnya menyampaikan, hari ini (kemarin, -red.) ada tiga upacara dan ada tiga pesan baik dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pesan dari Kementerian Pendidikan Nasional serta pesan lokal dari Bupati Bojonegoro.
Dijelaskan Bupati Suyoto, Presiden berpesan bahwa transformasi dari Korpri menjadi Korps Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi profesi dan harus professional. Pesan kedua sebagai orang yang professional harus meneguhkan netrealitas dan meningkatkan kemampuan, seluruh anggota korpri harus professional dan netral secara politik.
ASN adalah anak buah negara, loyalitas pada kebijakan dan peraturan perundang undangan negara. “Sejalan dengan tema Pilkada di tahun 2018 belum terlalu mengena namun di beberapa daerah yang saat ini tengah Pilkada tema ini sangatlah relevan,” ujar Bupati Suyoto.
Pesan ketiga presiden adalah hindari berperilaku dan bermental korupsi. Keempat yakni bagaimana menjadikan profesi untuk jadikan energi pada esensi pelayanan, memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kelima tingkatkan budaya professional mental tanggungjawab, displin, orientasi pada karya.
Sedangkan Menteri Pendidikan Nasional berpesan agar guru menjadi profesional, pemerintah bersungguh memikirkan masa depan guru agar hidupnya menjadi lebih baik. “Oleh karenaya seiring dengan itu, guru harus buktikan dengan karya nyata, terlihat dari hasil belajar, prestasi tenaga pendidik,” ungkapnya.
Ditambahkan, hasilkan karya yang bagus yang bisa dirujuk sesama agar sistem pendidikan menjadi lebih baik. Bupati menegaskan bahwa Kemulyaan, puja, cinta, harta dan tahta tidak bisa diminta, namun akan hadir karena karya yang mulya.
Jika ada guru yang masih mengatakan pahlawan tanpa tanda jasa berarti dia adalah guru yang tak menghasilkan karya. “Korpri Bojonegoro dan PGRI harus menjadi wadah untuk menjadi professional,” tegas Suyoto.
Saat ini kita menghadapi global paradocks, kini banyak negara negara yang keluar dari globalisasi namun kecenderungan untuk fokus didalam negeri. Indonesia harus bersiap menghasilkan produknya dan memiliki daya saing. Jika tidak devisa turun, maka APBN menurun. Dampaknya target pajak tidak tercapai secara maksimal. [awi,bas,har]

Tags: