Ikatan Pelajar Muhammadiyah Gelar Seminar Empat Pilar

Suasana seminar empat pilar Kebangsaan di Kampus UMY. [Taufiq Bhirawa]

Jogjakarta, Bhirawa
Maraknya sikap intoleran berupa kekerasan sosial atas nama etnis dan agama di Indonesia ini, harus disikapi, agar tidak merajalela, menjadi ancaman pada bangsa Indonesia.
Upaya untuk mencari solisi persoalan diatas Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), akhir pekan kemarin, menggelar diskusi Empat Pilar Kebangsaan, di Gedung Dewan Pembina Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Yogyakarta.
100 peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti seminar yang  Mengusung tema Menyambut Indonesia Emas 2045 dengan nilai-nilai Pancasila, Undangan-Undang Dasar ’45, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
Seminar ini selain dihadiri oleh IPM dan Osis, juga dihadiri oleh Organisasi Kepemudaan (OKP) lain sperti Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) dan Pelajar Islam Indonesia (PII).
Aanggota DPR RI Afnan Hadikusumo, dihadapan peserta, menyampaikan  bahwa adanya multikulturalisme di Indonesia ini jangan sampai terjadi konflik antar agama maupun etnis yang dipicu semata-mata karena perbedaan latar dan afiliasi kultural dan religius.
“Perlu upaya terus menerus untuk mendorong penguatan kesadaran multikulturalisme untuk mengawal Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta UUD 1945.”tambahnya.
Pelajar, menurut dia,  saat ini harus pandai-pandai meredam emosinya. Pada era globalisasi ini, sosial media menjadi ruang yang sangat bebas dalam beropini atau berpendapat.
” Akan rugi jika kita termakan provokasi terhadap kabar yang belum tentu kebenarannya tersebar di media sosial,”urainya.
Sementar itu, Syauqii Soeratno, Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta(UMY) menambahkan, bahwa seluruh elemen bangsa ini, harus memahami bahwa negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasyahadah.
“Kita harus sadar bahwa negara ini milik kita bersama,  Negara ini harus kita bangun bersama, jangan cepat terpancing emosi ketika bermedia sosial”ujarnya. [mut]

Tags: