Inflasi Jatim Tahun 2021 Lebih Tinggi Dibanding Tahun Sebelumnya

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Sampai dengan Bulan Desember 2021 secara tahun kalender inflasi Jawa Timur mencapai 2,45 persen. Hal ini berarti lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,44 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, Inflasi tahun kalender ini sesuai dengan target pemerintah yang mematok inflasi sebesar 3 plus minus 1 persen.

“Meskipun masih terdampak pandemi Covid-19, namun ada sedikit peningkatan daya beli dibanding tahun 2020,” kata Dadang, Senin (3/1).

Dipaparkannya selama tahun 2021 dari sebelas kelompok pengeluaran, sepuluh kelompok diantaranya mengalami inflasi, serta satu kelompok mengalami deflasi. Tiga besar kelompok dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,04 persen.

Diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,60 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,26 persen. sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan merupakan satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi sebesar 0,09.

Adapun lima besar komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang tahun 2021 diantaranya minyak goreng, yang memiliki persentase kenaikan harga sebesar 33,51 persen dengan andil inflasi 0,31 persen.

Diikuti tarif jalan tol, dengan persentase kenaikan harga sebesar 48,97 persen yang memberikan andil inflasi 0,14 persen, akademi/perguruan tinggi yang memiliki persentase kenaikan harga sebesar 4,31 persen dengan andil inflasi tercatat sebesar 0,12 persen.

Selanjutnya, angkutan udara yang memiliki persentase kenaikan harga sebesar 7,23 persen dengan andil inflasi tercatat sebesar 0,09 persen, serta rokok kretek filter yang memiliki persentase kenaikan harga sebesar 6,23 persen dengan andil inflasi tercatat sebesar 0,08 persen.

Sedangkan lima besar komoditas utama penghambat Inflasi untuk periode sepanjang tahun 2021 yaitu bawang merah yang memiliki persentase penurunan harga sebesar 21,75 persen dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen

Kemudian juga ada telur ayam ras yang memiliki persentase penurunan harga sebesar 7,74 persen dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen, telepon seluler yang memiliki persentase penurunan harga sebesar 4,16 persen dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen.

Lalu ada cabai merah yang memiliki persentase penurunan harga sebesar 21,23 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen, serta daging ayam ras yang memiliki persentase penurunan harga sebesar 1,69 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen. [rac.bb]

Tags: