Jadi Buangan Limbah Domestik, Air Sungai Dam Grogol Sidoarjo Berbau Busuk

foto ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa.
Warga Desa Grogol Kec Tulangan bertahun-tahun mengeluhkan kotornya air Dam sungai di desa tersebut dari buangan sampah limbah domestik dan tumbuhan enceng gondok.

Warga desa berharap barangkali, masalah limbah sampah domestik di Dam sungai yang berada di sebelah timur dari PG Tulangan itu, bisa masuk dalam program kebersihan sungai, “Sidoresik” yang ada di Kab Sidoarjo.

“Sampah domestik dan sampah enceng gondok menutupi permukaan air Dam sungai. Sehingga persis seperti TPA sampah. Baunya lumayan busuk,” ujar Yusuf Rizal, warga desa setempat, saat dihubungi Minggu (16/1) kemarin.

Dirinya tidak tahu bagaimana perasaan dari warga desa setempat yang rumahnya dekat dengan Dam sungai tersebut. Dirinya saja yang tiap hari berangkat kerja lewat tempat itu mencium bau busuk, apalagi warga desa yang rumahnya dekat dengan Dam sungai tersebut.

Yang ia perhatikan, diantara sampah limbah domestik yang mengambang diatas permukaan air sungai di Dam itu, diantaranya banyak terdapat limbah pampers bayi.

“Kalau memancing ikan disana, bukan lagi dapat ikan, malah dapat pampers bayi,” katanya sedikit bercanda.

Menurut Kasi Kesehatan Lingkungan , kesehatan kerja dan olah raga Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, Supaat Setia Hati SKM MKes, warga masyarakat Sidoarjo harus menghentikan kebiasaan buruknya membuang sampah limbah domestik ke sungai.

Karena kebiasaan buruk itu masih dilakukan, menurut Supaat, sehinga kualitas air sumur di wilayah Sidoarjo saat ini jauh dari standart.

“Karena air sumur di Sidoarjo berasal dari resapan air sungai. Yang kondisinya juga sangat jelek,” jelasnya.

Sesuai standart, baku untuk air minum, bakteri ecolinya tidak boleh lebih dari 10 per 100 mili liter. Namun dari pantauan Dinas Kesehatan Sidoarjo,, kadarnya malah sudah 50 per 100 mili liter.

Dampak yang bisa ditimbulkan dari kualitas air yang jelek itu, kata Supaat, diantaranya bisa menimbulkan bakteri cholera, thypus, virus polio dan masih banyak lagi. Bahkan bisa juga sebagai variabel penyebab terjadinya kasus stunting.

Mengutip dari Mongabay Indonesia, sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya melalui udara, air tanah maupun organisme lain dapat menimbulkan penyakit.

Dari penelitian yang dilakukan ecoton, dengan membedah lambung 168 ekor ikan yang ditangkap di sungai Surabaya, ditemukan mikroplastik pada semua lambung ikan tersebut. Mikroplastik yang tidak terlihat secara kasat mata itu, sangat berbahaya karena tidak hancur ketika dicerna. (kus.hel)

Tags: