Jangan Pernah Lelah Merawat Kebersamaan !

Oleh :
Wahyu Kuncoro
Penulis adalah dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya

Menapaki langkah di awal tahun 2023 ini, harapan membubung akan situasi membaik sudah kita rasakan. Walapun beberapa angka kasus Covid-19 belum hilang benar, namun kita semua percaya dan optimis bahwa tahun 2023 ini akan lebih baik dan lebih menjanjikan di banding tahun 2022 yang baru saja kita tinggalkan.

Pandemi Covid-19 yang menghimpit negeri ini dalam dua tahun terakhir sungguh menjadi ujian berharga bagi eksistensi sebuah bangsa. Pandemi memberi tekanan ke semua sektor kehidupan. Tidak satu pihakpun yang merasa bebas dari ancaman Covid-19.

Rakyat biasa, pejabat publik, aparat hukum hingga pengusaha terkaya sekalipun tidak bisa bebas dari ancaman Covid-19. Ibaratnya, walaupun kita bisa membeli dunia seisinya, namun menjadi tidak berdaya saat berhadapan dengan Covid-19.Semua gugup dan gagap dalam menghadapi ancaman Covid-19.

Situasi itu akhirnya menyadarkan kita bersama betapamenghadapi Covid-19 butuh kebersamaan,butuh solidaritas. Covid-19 bukan hanya urusan pemerintah, bukan pula hanya menjadi tanggung jawab dokter dan tenaga kesehatan, semua bisa memberi kontribusi pada lingkup masing-masing.

Kita bisa saksikan, ketika semua masyarakat terlibat mulai dari level terbawah di kampung-kampung, ancaman menakutkan pandemi Covid-19 bisa perlahan diatasi hingga kondisi membaik seperti hari ini.

Masyarakat yang ada dibawah tidak merasa sendirian menghadapi Covid-19, bahkan ketika ada warga terpapar, semua ikut bergerak membantu. Kebersamaan inilah yang bisa jadi merupakan obat paling ampuh dalam melawan Pandemi Covid-19.

Namun demikian, persoalan belum selesai. Pandemi telah memengaruhi kinerja ekonomi nasional. Beberapa sektor perekonomian ambruk. Kondisi ini berimplikasi meningkatnya pengangguran, kemiskinan dan juga level ketimpangan sosial.

Pemerintah dengan segala kewenangan sudah membuat berbagai kebijakan untuk membangkitkan perekonomian nasional. Program bantuan sosial (bansos) dan penyelamatan ekonomi nasional terus dilakukan. Namun daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga, arus investasi dan neraca perdagangan masih mengalami tekanan.

Resesi ekonomi menjelma menjadi hantu baru yang tidak kalah mengerikan dibanding Covdi-19. Resesi ekonomi juga tidak pilih pilih negara. Semua yang tidak sigap akan merasakan dampaknya nanti.

Untuk menghadapi semua ini, kebersamaan seluruh elemen bangsa menjadikuncibagikitauntukkeluardari semua ancaman krisis pandemi maupun resesi ekonomi yang bisa jadi sudah menghadang di depan sana.

Situasi krisis seperti ini menghendaki kita untuk saling mendukung, saling menguatkan, dan juga saling mengingatkan, agar setiap kebijakan yang ditempuh benar-benar tepat sasaran dan mampu menjadi solusi terbaik bagi pemulihan kondisi sosialekonomi bangsa. Karena itu, semangat untuk bangkit bersama-sama harus tetap kita jaga guna merawat spirit persatuan agar kita mampu bangkit dari keterpurukan.

Ke depan, dengan spirit bangkit bersama, kita semua seluruh warga bangsa harus ikut mendorong hadirnya semangat kolektivitas dan juga keterbukaan, agar bangsa Indonesia segera mampubangkitdaritekananpandemi ini. Belajar dari keberhasilan sejumlah negara maju dalam menangani krisis ini, dibutuhkan pola pendekatan yang jujur, empatik dan terbuka terhadap publik mengenai berbagai informasi, data dan risiko terkait pandemi.Kita dan seluruh elemen masyarakat sipil diharapkan benar-benar mampu mengawal dan mengawasi jalannya program-program tersebut.

Adanya praktik korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang sempat mencoret wajah birokrasi kita hendaknya menjadi pelajaran bagi kita untuk mengawal program-program ini menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Untuk menopang hadirnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif di tengah krisis seperti ini, maka perangkat- perangkat demokrasi harus difungsikan dengan baik. Karena itu, kebebasan sipil tidak boleh dilemahkan, agar proses checks and balances bisa berjalan optimal.

Tugas bersama seluruh elemen bangsa Indonesia saat ini adalah membebaskan diri dari belenggu pandemi, yang telah memukul berbagai sendi kehidupan. Karena itu, agar status pandemi segera berubah menjadi endemi dibutuhkan, kerja sama dan kekompakan dari seluruh rakyat dan elite bangsa.

Para elite harus menjadi teladan. Tak hanya menjadi teladan dalam hal menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan, para elite juga harus menampilkan kekompakan. Akhiri segera segala kegaduhan yang selalu dipertontonkan. Sebab, kegaduhan yang terjadi di level elite kerap menjadi pemantik terbakarnya tali persaudaraan dan persatuan di akar rumput.Para elite harus menjadi teladan. Tak hanya menjadi teladan dalam hal menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan.

Saatnya, kita meneguhkan kembali rasa nasionalisme sebagai sebuah bangsa. Berbeda pendapat dalam era demokrasi adalah hal yang biasa. Namun, janganlah perbedaan pendapat itu membuat anak bangsa terpecah belah. Yang berkuasa melindungi rakyatnya. Tak boleh ada rakyat yang terpinggirkan dan tersisihkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap orang, baik kaya maupun miskin harus menikmati keadilan. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Semua berkedudukan yang sama dalam hukum.

Saatnya semua bergandeng tangan. Sebab, tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin berat. Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan berdaulat manakala semua elemen bangsa, yakni para elite dan rakyat, bersatu untuk bangkit mengejar berbagai ketertinggalan di berbagai bidang.

Kebersamaan akan memberikan energi kepada bangsa Indonesia dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang akan menghadapang di depan sajan. Kita semua selayaknya berusaha untuk memberikan yang terbaik. Kebersamaan akan menciptakan mental, tekad, persatuan dan kesatuan yang kuat untuk mencapai keberhasilan.

“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” demikian ungkapan yang sudah terlalu sering kita ucap dan dengarkan sejak dulu.Kerjasama akan menyatukan energi seluruh komponen bangsa. Dengan kerjasama akan tercipta kekuatan yang luar biasa dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Jangan lelah mencintai NKRI dengan meningkatkan kebersamaan dan kerjasama dalam menghadapi semua ancaman zaman. Dalam situasi yang dibekap ancaman dan tantangan seperti hari ini, sungguh menghendaki kita untuk saling mendukung, saling menguatkan, dan juga saling mengingatkan, agar setiap kebijakan yang ditempuh tepat sasaran dan menjadi solusi terbaik bagi pemulihan kondisi sosialekonomi bangsa.

Kita semua seluruh warga bangsa harus ikut mendorong hadirnya semangat kolektivitas dan juga keterbukaan, agar bangsa Indonesia segera bangkitdaritekananpandemi. Belajar dari keberhasilan sejumlah negara maju menangani krisis, dibutuhkan pola pendekatan yang jujur, empatik dan terbuka.

Momentum pergantian tahun ini, rasanya menjadi kesempatan untuk meneguhkan kembali semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia.Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan berdaulat manakala semuabersatu, bangkit mengejar berbagai ketertinggalan.

Sejarah sudah membuktikan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan inilah yang menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan. Karena itu, jangan pernah lelah untuk terus menyemaikan dan merawatnilai nilai kebersamaan dan kegotong-royongan di negeri tercinta ini.

——— *** ——–

Tags: