Janji Diabaikan, Warga Ingatkan Dampak Proyek Tol Gempol-Pasuruan

Sejumlah pengguna jalan, baik roda dua dan roda empat berjalan pelan-pelan melewati jalan rusak parah sepanjang 1 kilometer di sepanjang jalan KH Agus Salim hingga Jalan Patiunus, Kota Pasuruan, Rabu (30/1).

Pasuruan, Bhirawa
Sejumlah warga dari Kelurahan Tembokrejo, Sekargadung dan Krampayangan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan menagih realisasi janji pelaksana proyek tol Gempol-Pasuruan dan pemerintah.
Proyek tol yang diresmikan pada 20 Desember 2018 oleh Presiden Joko Widodo tersebut masih menyisakan kerusakan di jalan di sepanjang jalan KH Agus Salim hingga Jalan Patiunus atau sepanjang 1 kilometer.
Kerusakan jalannya mulai berlubang, aspal mengelupas dan bergelombang. Kondisi ini, 90 persen jalan rusak parah. Hanya 10 persen titik yang masih terlihat aspal. Sepanjang jalur tersebut merupakan jalur padat karena terdapat padat penduduk dan sejumlah sekolah.
“Dahulu katanya perbaikan jalan sepanjang Tembokrejo sampai Krampayangan, Kota Pasuruan menunggu selesainya proyek tol. Tapi, nyatanya tol Gempol-Pasuruan sudah diresmikan sebulan yang lalu, belum ada tanda-tanda perbaikan. Janji pihak tol yang dahulu itu kemana. Apa sudah lupa, kami ini bukan anak kecil,” ujar Faizin, warga Tembokrejo yang rumahnya tak jauh dari jalan rusak akibat pembangunan tol, Rabu (30/1).
Sebelumnya, jalan disepanjang Kelurahan Tembokrejo, Sekargadung dan Krampayangan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan rusak parah sejak setahun yang lalu. Kerusakan dikarenakan lalu lalang truk sirtu menuju lokasi pembangunan tol. Warga sempat melakukan aksi unjuk rasa, bahkan memblokir jalan dengan cara membakar ban hingga menutupinya dengan kayu dan batu.
Pimpinan proyek tol Gempol-Pasuruan berjanji melakukan perbaikan jalan yang rusak dan berdebu secara sementara akan dilakukan pembenahan serta perbaikan permanen dari pemerintah. Termasuk juga menyiram debu di jalan rusak.
“Saat ini rusaknya cukup parah. Apalagi musim hujan, genangan airnya bah ranjau yang bisa saja memakan pengendara yang melintas apabila tidak berhati-hati. Harus ada perbaikan jalan. Ini tugasnya pimpinan tol ataukah pemerintah. Jalan rusak hampir setahun belum disentuh,” keluh Mali, warga Krampayangan.
Terpisah, Manajer Konstruksi dari PT Wijaya Karya (Wika) belum bisa dikonfimasi, termasuk pihak Pemkot Pasuruan. [hil]

Tags: