Jelang Lebaran, Perputaran Ekonomi di Pasar Besar Kota Madiun Alami Peningkatan

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, perputaran ekonomi di Pasar Besar Madiun (PBM) terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan apakah di lantai I dan II seperti di foto diatas. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, perputaran ekonomi di Pasar Besar Madiun (PBM) terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan apakah di lantai I dan II. Bahkan, peningkatan mencapai 75 – 100 persen.

“Itu artinya, tidak hanya bahan kebutuhan pokok seperti sembako saja yang menjadi incaran masyarakat. Tapi juga kebutuhan lain, seperti pakaian dan aksesoris pelengkapnya yang berada di lantai 2,”kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi, Rabu (12/4).

Meski begitu, menurut Anshar, harga kebutuhan pokok masih terpantau stabil. Hanya saja, terjadi kenaikan terhadap harga daging ayam dan telur ayam. Sedangkan beras masih cukup stabil. Apalagi, dengan adanya distribusi beras Bulog yang dipatok harga Rp 8.500 per kilogram.

Sedangkan untuk pakaian dan aksesoris, PBM telah menjalin kerja sama dengan pedagang Tanah Abang. Dengan begitu, banyak keuntungan yang didapat. Selain modelnya yang lebih kekinian, juga harganya bisa lebih ditekan.

“Sebab, biaya distribusi ditanggung oleh Pemkot Madiun. Dengan begitu, harga barang bisa lebih ditekan,”jelasnya.

Karena semakin ramainya kunjungan pasar, maka Dinas Perdagangan juga menyiagakan petugas keamanan. Termasuk, mengawasi juru parkir liar di dalam pasar. ”Kami perkirakan peningkatan keramaian hingga menjelang Lebaran. Selanjutnya, sepekan setelah Lebaran kondisi pasar akan normal kembali,”katanya. [dar.gat]

Tags: