Penambang Mekanik di Bojonegoro Masih Tinggi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Jumlah penamban mekanik di Bojonegoro hingga kini masih tinggi.  UPT Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Bojonegoro, mencatat sampai akhir tahun 2014 lalu, terdapat 70 unit penambang pasir manual dan 225 unit penambang pasir mekanik.
“Ada 225 unit penambang pasir mekanik dan 70 unit penambang pasir manual. Tersebar di 13 kecamatan dan 45 desa, milik 210 orang,” ungkap koordinatoor pengendalian dan pengamanan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Bojonegoro, Moh. Nursyam kepada Bhirawa, Senin (5/10) kemarin.
Menurut Nursyam, sejak adanya peraturan baru 2015, izin penambangan pasir manual ke Provinsi Jatim. Namun begitu, UPT juga tidak mengeluarkan rekomendasi.  “Aturannya, penambang mekanik tidak diberikan ijin. Tapi kalau manual diberikan ijin apa tidak belum tahu,” ujarnya.
Selain itu ditahun 2014, juga ada kajian hukum terkait tambang pasir dengan Universitas Brawijaya, mengenai titik pengambilan, peraturan hukum dan yang lainnya. Namun penerapannya dilapangan belum bisa, karena kemanusiaan. “ Karena minimnya kesadaran masyarakat. Dan tidak memperdulikan dampaknya pada orang lain,” imbuhnya.
Nursyam menambahkan, adanya ditutupnya kali brantas.Akibatnya penambang dari luar daerah berdatangan ke Bojonegoro. Mereka kebanyakan tenaga penambang dari warga sekitar, namun bos penambang dari luar daerah.
“Sekarang penambang juga canggih, memakai Pontown (perahu diatasnya ada mesin) bisa mengambil pasir. Bisa mobile, bisa pindah kemana-kemana sesuai keinginan,” jelasnya. [bas]

Tags: