Kabupaten Lumajang Tidak Endemi Lymphatic Filariasis

Sekretaris Dinkes Lumajang, dr. Bayu Wibowo

Lumajang Bhirawa
Meski secara geografis , dikelilingi oleh pesisir pantai,bisa menjadi trigger berkembang biaknya nyamuk pembawa cacingi filariodidea, namun Lumajang tidak masuk deretan endemik penyakit kaki gajah.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Lumajang, Bayu Wibowo ketika ditemui di ruang kerjanya (9/10) menjelaskan bahwa pada Bulan Oktober yang dicanangkan sebagai bulan eliminasi kaki gajah, tidak berdampak secara signifikan dengan kasus tersebut di Lumajang.
Bayu menambahkan bahwa untuk Kabupaten Lumajang pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan diantaranya dengan melakukan fogging,(pemberantasan sarang nyamuk) serta pemberian obat cacing secara teratur.
“Kita rutin melakukan kegiatan ppemberantasan sarang nyamuk, juga pemberian obat cacing, serta berbagai sosialisasi tentang PHBS diantaranya sudah termasuk untuk pencegahan penyakit kaki gajah,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Bayu, bahwa definisi penyakit kaki gajah atau disebut lymphatic filariasis itu disebabkan oleh cacing Filariodidea yang menginfeksi kelenjar getah bening, dan cacing tersebut masuk ke tubuh manusia dengan perantara nyamuk.
“Penyakit kaki gajah itu ditularkan oleh cacing yang kecil sekali dan ditularkannya itu tidak dari manusia ke manusia tapi lewat nyamuk, ” jelasnya.
Meskipun bukan kategori penyakit yang mematikan, masyarakat diimbau tetap untuk waspada terhadap kebersihan lingkungan disekitar terlebih jika memiliki tetangga yang mengidap penyakit kaki gajah itu.
Dia mengatakan apabila cacing yang dibawa oleh nyamuk dari penderita tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, orang tersebut akan mengalami cacat seumur hidup.
Sementara itu, Bayu juga mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap memelihara lingkungan untuk tetap bersih terutama bebas dari sarang nyamuk, serta mengupayakan setiap enam bulan sekali di usahakan minum obat cacing, karena dua faktor itu merupakan pemicu utama penyebab terjangkitnya penyakit kaki gajah.
” Untuk Kabupaten Lumajang jumlahnya hanya sedikit sendiri, hanya ada dua penderita saja,” pungkasnya. (Dwi)

Tags: