Kapolres Jombang Periksa 149 Senpi Anggota

Kapolres Jombang, AKBP Ahmad Yusep gunawan didampingi Provos saat melakukan pemeriksaan Senpi yang dipegang angota saat bertugas. [ramadlan/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Kapolres Jombang melakukan pemeriksaan tehadap 149 Senjata Api (Senpi) yang biasa digunakan para anggota saat bertugas. Rata-rata senjata milik anggota berusia tua dan hanya 10 Senpi yang keluaran tahun 2008.
”Pemeriksaan ini rutin dilakukan, kaitannya untuk persiapan PAM Mako dan juga terkait pesonil yang mengusai dan memengang senpi. Periksaan dilakukan agar diketahui, apakah Senpi yang dibawa petugas masih produktif atau tidak,” ujar Kapolres Jombang, AKBP Ahmad Yusep Gunawan, Rabu (6/5) kemarin.
Pemeriksaan ini penting dilakukan, agar saat personel anggota polisi bertugas di lapangan Senpi yang dibawanya benar-benar bisa digunakan sehingga tak membahayakan petugas. ”Dari pemeriksaan tadi, belum diketahi yang rusak. Hanya saja butuh dibersihkan. Dan kita akan lakukan uji setelah Senpi dibersihkan,” tandas Kapolres menambahkan.
Masih menurut Kapolres, pihaknya mengakui kalau Senpi yang dipegang para anggota perlu pembaharuan. Karena jika mengikuti perkembangan zaman sudah sangat ketinggalan, namun meski produk lama Senpi itu masih bisa digunakan. ”Memang jika mengikuti perkembangan, organisasi kita memang perlu pembaharuan,” tandasnya.
Dari total 149 Senpi yang dipegang personel Polres Jombang, rata-rata buatan tahun 1950-an, dan hanya 10 Senpi yang keluaran tahun 2008. ”Kita tetap merawat karena Senpi bagi anggota adalah istri kedua,” ujarnya mengatakan.
Dalam pemeriksaan kemarin, Kapolres harus memeriksa sendiri satu persatu Senpi yang dibawa anggotanya baik yang berjenis pistol maupun Senpi laras panjang. ”Alhamdulillah dari  pemeriksaan tak ada izin yang mati, namun untuk beberapa perwira karena mutasi perlu ada pembaharuan,” imbuhnya.
Ditanya, apakah ada Senpi yang ditarik dari anggota, Kapolres mengungkapkan selama ini pihaknya tak pernah menarik Senpi yang dipegang anggota. Karena baik senjata maupun izin serta psikologi anggota masih sesuai. ”Dalam setahun terakhir, kami  tak menarik Senpi dari anggota, baik karena pelanggaran atau kelalaian anggota,” pungkas Yusep mengatakan. [rur]