Kegiatan Unik MPLS 2018 di SMKN 3 Bondowoso

Ratusan siswa baru SMKN 3 Bondowoso saat sungkem sekaligus membasuh kaki orang tua usai mengikuti MPLS 2018. [sawawi]

Suasana Haru Warnai Prosesi Sungkeman dan Basuh Kaki Orang Tua
Kab Bondowoso, Bhirawa
Banyak cara yang dilakukan sekolah dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Siswa (MPLS) 2018. Salah satunya seperti yang dilakukan di SMKN 3 Bondowoso yang mengajak siswa, orang tua, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta pengurus komite sekolah untuk melakukan sungkeman dan basuh kaki. Seperti apa keseruannya ?.
Pagi itu, ratusan siswa baru SMKN 3 Bondowoso berkumpul di halaman sekolah yang memiliki pemandangan asri, indah dan hijau di Jalan Santawi, persis di sebelah barat Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso. Usai mendengarkan pengarahan dari ketua Masa Pengenalan Lingkungan Siswa (MPLS) 2018, ternyata ratusan siswa baru SMKN 3 Bondowoso itu hendak mengikuti MPLS sejak 18-20 Juli 2018 lalu.
Kegiatan tahunan ini digelar di sekolah selama dua hari dan di kompleks Batalyon Yonif 514 Raider Bondowoso juga dua hari. “Memang sejak tahun ajaran 2018 ini sekolah diimbau untuk melakukan kerjasama kegiatan MPLS dengan kalangan TNI/Polri,” ujar Kepala Sekolah SMKN 3 Bondowoso, Dr Umar Said MPd.
Agar kegiatan tahunan ini memiliki multi manfaat, ujar Umar, SMKN 3 Bondowoso mendesain sebuah acara yang berbeda dengan sekolah lainnya. Jika sekolah SMK itu menitikberatkan pada peningkatan dan penguasaan keterampilan kepada siswa siswinya sudah umum dilakukan sebuah lembaga pendidikan.
Namun ini, urai Umar Said, sebuah kegiatan ini sangat berbeda karena mengandung unsur religius dan adat istiadat Jawa kuno. “Kami sangat meyakini dengan melaksanakan kegiatan ini akan tecipta suatu hubungan yang baik antara orang tua, siswa dan tenaga pendidikan, dalam menuntaskan pendidikan anak,” ungkapnya.
Umar menambahkan, melestarikan sungkeman dan basuh kaki orang tua yang dilakukan para siswa pada tiap kegiatan penting seperti MPLS dan menjelang ujian nasional sangat tepat. Ini karena, dengan metode pendidikan itu pernah berkembang pesat di Jawa kuno serta masih konvensional diyakini Umar said sangat ampuh untuk menjalin ikatan batin antara orang tua dan anak.
“Dari kegiatan sungkeman dan basuh kaki orang tua ini juga mengandung rasa hormat, taat patuh serta sebagai representasi rasa bakti kepada orang tua. Makanya ini kami jalankan di SMKN 3 Bondowoso,” tuturnya.
Serangkaian kegiatan tersebut, jelas Umar, selain dapat memberikan kesan yang penuh warna, juga dapat menyimpan kenangan yang mendalam dan bahkan mengharu biru bagi banyak pihak. Mulai kalangan panitia MPLS, siswa baru, orang tua siswa dan keluarga besar SMK Negeri 3 Bondowoso juga ikut terinspirasi dari kegiatan positif tersebut.
“Yang pasti, kegiatan PLS ini bertujuan untuk mengenalkan kondisi lingkungan belajar yang baru bagi para siswa baru; mengenalkan aturan dan tata tertib sekolah di lingkungan belajar yang baru; mengenalkan sistem pembelajaran yang baru. Kegiatan ini juga untuk melatih dan membentuk karakter disiplin pada siswa,” bebernya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMKN 3 Bondowoso, Dany Mayang ST, menambahkan, kegiatan sungkeman dan basuh kaki ini telah menjadi ikon kegiatan ritual di SMKN 3 Bondowoso sejak kepemimpinan Dr Umar Said MPd. Metode pendidikan yang berkembang di masa Jawa kuno itu diyakini sangat ampuh untuk menjalin ikatan batin antara orang tua dan anak saat menjalankan kegiatan penting di sekolah.
Apalagi, urai Dany, setelah beberapa hari berpisah dengan orang tua, para siswa baru menjalani hari-hari di Kompleks Raider Yonif 514. “Para siswa baru ini dipertemukan dalam acara sungkeman dan basuh kaki yang mengharu biru. Hujan air mata dan suara isak tangis memenuhi lapangan SMK Negeri 3 Bondowoso,” papar Dany Mayang.
Disisi lain, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Bondowoso, Drs Mahrus Syamsul MPd, sangat mendukung program sungkeman dan basuh kaki yang digagas SMKN 3 Bondowoso. Sebab, sekolah yang bagus itu tidak hanya memprioritaskan peningkatan kualitas kejuruan semata tetapi juga harus mengutamakan penguasaan ilmu ilmu keagamaan bagi para siswanya.
Salah satu siswa baru SMKN 3 Bondowoso, Yanuardi Firmansyah sangat mengapresiasi kegiatan sungkeman dan basuh kaki pada penutupan masa pengenalan lingkungan sekolah tahun 2018. Menurut siswa prestasi dibidang olahraga pencak silat itu, kegiatan peningkatan hubungan antara siswa dengan orang tua itu jarang dilakukan di sekolah manapun.
“Saya sangat setuju kegiatan ini terus dilanjutkan di masa-masa mendatang. Karena selain positif juga banyak unsur pendidikan keagamaan yang diberikan sejak remaja, terutama sejak kelas SMK ini,” pungkasnya. [Sawawi-Samsul Tahar]

Tags: