Kejar Target, Vaksinasi Sasar Pedagang Pasar Induk Bondowoso

Para tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) saat proses vaksinasi bagi pedagang pasar induk Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Untuk mencapai target herd immunity, kini giliran para pedagang pasar mendapatkan vaksin. Ada puluhan pedagang dan masyarakat terlihat antusias mengikuti rangkaian vaksinasi, mulai dari skrining kesehatan sebelum divaksin, hingga penyuntikan vaksin dosis oleh para tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas, di Pasar Induk Bondowoso. Rabu (29/9).

Kasi Surveillance dan Imunisasi, Tuhu Suryono, menyampaikan, mengatakan, dari rendahkan capaian vaksinasi tersebut, pihaknya melakukan vaksinasi di Pasar induk untuk mengejar target tercapainya herd immunity.

Seperti seluruh tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan lain sebagainya, kedepannya akan difasilitasi tempat vaksinasi. Para tenaga kesehatan (Nakes) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, akan mendatangi langsung tempat-tempat keramaian tersebut. “Kedepannya ditempat keramaian akan kita fasilitasi tempat vaksinansi. Di pasar induk ini masih tahap percobaan, selanjutnya dilakukan di pasar lain,” terangnya.

Pantauan di lokasi, pelaksanaan vaksinasi di Pasar Induk memang mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat sekitar. Mengingat vaksinasi tersebut merupakan vaksinasi pertama yang dilakukan di pasar. Akan hal itu, pihaknya berencana secara berkala dan rutin melakukan kegiatan vaksinasi di pasar Induk Bondowoso. “Kita rencanakan seminggu dua kali. Jadi rabu sama sabtu,” terangnya.

Untuk sasaran vaksinasi, jumlahnya tidak akan dibatasi. Mengingat banyaknya para pedagang, pembeli dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi pasar. Bahkan dalam satu pasar, vaksin yang pihaknya siapkan bisa mencapai 100 hingga 200 dosis. “Selama vaksinnya masih ada. Insyaallah untuk vaksinnya saat ini aman,” paparnya.

Dijelaskan, saat ini pihaknya belum menemukan penolakan dari masyarakat atau warga sekitar untuk divaksin. Terlebih untuk membuat masyarakat mau untuk mendapatkan vaksin, dilakukan secara persuasif. Artinya belum ada pemaksaan kepada para calon penerima vaksin. “Sejauh ini belum ada penolakan pedagang, yang mau divaksin silahkan datang. Penolakan kan diketahui setelah ada himbauan, dia tidak mau. Jadi ini belum ketemu,” pungkasnya.[san]

Tags: