Kemarau Meluas, 15 Desa di Bojonegoro Mulai Dilanda Krisis Air Bersih

BPBD Bojonegoro saat mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan di wilayah Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa.
Musim kemarau mulai melanda Kabupaten Bojonegoro. Akibatnya, belasan desa mengalami krisis air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Agus Purnomo mengatakan, hngga kini, sebanyak 15 desa di Bojonegoro mengalami kekeringan.

” Ada 15 desa mengajukan permintaan dropping air bersih hingga awal Oktober 2021 ini,” katanya, kemarin (6/10).

Permintaan air bersih meningkat semenjak desa mengajukan dropping pada awal September lalu.

Sampai saat ini, yang mengajukan air bersih sebanyak 15 desa di 7 kecamatan yakni Kecamatan Tambakrejo, Purwosari, Dander, Ngasem, Sumberejo, Ngraho dan Kasiman.

” Kegiatan distribusi air sampai dengan saat ini sudah mencapai 133 rit atau tangki,” terangnya.

Dia mengatakan, awal September permintaan dropping air bersih belum banyak karena masih ada hujan. Yakni yang telah mengajukan ada Desa Jatimulyo, Gamongan, Malingmati, Sukorejo, dan Ngranjang untuk Kecamatan Tambakrejo. Sementara di Kecamatan Purwosari ada Desa Tlatah dan Pelem.

” Juga di Kecamatan Ngasem ada Desa Dukohkidul yakni di kawasan pondok pesantren per 6 September,” jelasnya.

Permintaan dropping air bersih, kata dia, diajukan desa melalui kecamatan semenjak Agustus lalu. Hal tersebut karena beberapa desa telah mengalami kekeringan. Karena itu, BPBD Bojonegoro, telah menyiapkan 662 tangki air bersih untuk antisipasi kekeringan.

” Yakni per tangkinya 4.000 liter air disediakan jika ada desa mengajukan dropping air bersih,” tambahnya.

Dalam pendistribusian air bersih ini, BPBD mengerahkan 2 personil dalam sekali pemberangkatan. Selain itu, pihak Desa menyiapkan tandon untuk digunakan tempat penampungan air bersih, dan BPBD membantu memberikan terpal agar air masih tetap bersih saat ditampung.

Adapun cara agar mendapatkan pendistribusian air bersih ialah, pihak desa melapor akan kekeringan ke BPBD secara langsung. Selanjutnya nanti personil BPBD akan mendatangi lokasi untuk survey tempat dan air bisa langsung didistribusikan.

” Surat permintaan air bersih bisa menyusul setelah distribusi air bersih selesai. Yang penting saat ini masyarakat segera mendapatkan air bersih, dan kita membantu untuk meminimalisir adanya kekeringan air bersih di masyarakat Bojonegoro,” pungkasnya. [bas]

Tags: