Kementerian PPPA Minta Daerah Beri Pendampingan Anak Korban Covid-19

Kepala DPPPA Kabupaten Situbondo Imam Hidayat saat memberikan pendampingan serta penyaluran bantuan kepada sejumlah anak di Kota Santri. [Sawawi/bhirawa]

Pemkab Situbondo, Bhirawa
Hingga saat ini sedikitnya tercatat 700 warga Kota Santri Situbondo yang meninggal karena menjadi korban virus Covid-19. Dari jumlah tersebut separo diantaranya memiliki anak atau keturunan.

Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) RI meminta daerah untuk memberikan perhatian serius kepada anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Situbondo Imam Hidayat membenarkan jika Kementerian PPPA-RI memberikan arahan sekaligus meminta daerah agar memberikan perhatian secara serius bagi anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.

“Ya kami (DPPPA Kabupaten Situbondo) bersama daerah yang lain sudah diberi arahan agar memperhatikan dampak bagi anak yang orang tuanya meninggal karena terkena Covid-19,” jelas Imam Hidayat, Selasa (3/8).

Masih kata Imam, saat ini sejumlah anak sangat memerlukan bantuan secara materi dan juga bantuan berupa pendampingan. Agar data yang dihimpun valid, sebut Imam Hidayat, pihaknya harus melakukan tracing atau penelusuran bersama OPD terkait.

“Ya kami terus mencari data tersebut. Ini juga sesuai dengan arahan yang disampaikan Gubernur Jatim kepada Kabupaten/Kota agar segera melakukan pendataan, agar hasilnya tidak bias. Tentu harus melakukan tracing sehingga bisa diketahui persis berapa jumlah anak yang akan mendapatkan bantuan,” kupas Imam Hidayat.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Situbondo itu menerangkan, Kabupaten Situbondo bersama daerah lain di Jatim juga di deadline harus selesai membuat data sampai Rabu (4/8). Sehingga, urai Imam, dengan data yang kongkrit itu bantuan yang akan diberikan menjadi tepat sasaran.

“Ya semua data dan angkanya masih kami komunikasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo. Kami juga akan mencatat data per Kecamatan sesuai dengan data TKSK,” ujar Imam Hidayat.

Selanjutnya, papar Imam Hidayat, setelah data yang ada valid, setiap anak akan dihubungi satu persatu. Jika nanti ada anak yang memerlukan pendampingan psychologi, jelas Imam, maka DPPPA Kabupaten Situbondo sudah siap menurunkan sejumlah psycholog.

Termasuk jika ada anak yang trauna, yang belum terkaver dalam bantuan program lain, akan secepatnya juga diberi bantuan. “Termasuk nanti akan diberi bantuan permakanan atau masker. Jika orang tuanya yang meninggal tidak memiliki penghasilan, maka itu juga akan menjadi perhatian khusus,” pungkas Imam. [awi]

Tags: