Kepedulian IWS dan Kepolisian Situbondo Tangani ODGJ Asal Lamongan

Djafar (baju kotak merah lengan panjang) bersama pengurus IWS dan jajaran Kepolisian Situbondo usai dimandikan dan menjalani pemeriksaan medis di salah satu poliklinik Situbondo. [sawawi]

Hilang Enam Tahun, Berhasil Kembali Kepangkuan Keluarganya Berkat Medsos
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Setelah sempat terlunta-lunta selama bertahun-tahun, akhirnya Djafar bisa kumpul bersama keluarga lagi. Pria asli Kabupaten Lamongan ini dikabarkan menghilang sejak enam tahun lalu. Tapi berkat sebuah komunitas media sosial bernama Info Warga Situbondo (IWS), kini Djafar bisa bertemu keluarganya. Selain dibantu IWS, jajaran kepolisian Situbondo juga memiliki peran besar dalam pencarian Djafar tersebut. Seperti apa kisahnya ?.
Baru-baru ini, di Kota Santri Situbondo dihebohkan oleh membanjirnya orang gila, gelandangan dan pengemis dadakan. Persisnya menjelang Lebaran 1349 H. Diberbagai titik jalan strategis Kota Situbondo banyak berseliweran orang gila dan gepeng yang ditengarai buangan dari luar dearah Situbondo. Pemkab Situbondo melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP secara intensif menggelar operasi penertiban. Sebagian orang gila dan gelandangan pengemis itu lalu diserahkan ke panti rehabiltasi terdekat.
Uniknya, dalam penertiban lintas OPD di Kabupaten Situbondo itu tidak termasuk Djafar, pria yang selama ini diumumkan hilang dalam sebuah medsos oleh pihak keluarganya. Singkat cerita, Djafar mendadak muncul di Kota Santri Situbondo beberapa hari kemudian. Nasib Djafar masih baik karena berhasil di temukan seorang warga Situbondo bernama Nofal. Pria yang masih berusia muda ini lalu mengunggahnya di grup medsos Facebook bernama IWS. Sejak saat itu penemuan Djafar sempat viral di jagat Bumi Salawat Nariyah ini.
Nofal mengatakan, melalui postingan tersebut langsung mendapat respon dari akun Toekang Becak Situbondo. Dia, kata Nofal, mendapatkan informasi ada saudara Djafar yang melakukan pencarian selama enam tahun lamanya. Setelah memastikan Djafar adalah orang yang dimaksud keluarganya, keluarga Djafar langsung berangkat dari Lamongan untuk menjemput Djafar di Situbondo. “Disini, pengurus dan anggota IWS bersama saya melakukan penjagaan dan pendampingan sampai keluarganya datang menjemput Djafar,” terang Nofal.
Pertemuan Djafar dengan keluarganya berhasil dilakukan, tutur Nofal, berkat bantuan dari pihak Kecamatan Arjasa, Puskesmas Arjasa, Kepolisian dan IWS yang datang ke lokasi. Kata Nofal, yang tercatat sebagai salah satu Pengurus Pusat IWS itu, dirinya meminta kepada anggota IWS untuk mendampingi Djafar agar tidak hilang sampai diterima pihak keluarganya.
Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, paparnya, ia meminta IWS untuk memverifikasi data Djafar yang dibawa keluarganya. “Ada kecocokan data dari Kartu Keluarga (KK), Akta kelahiran dan data outentik lain yang dimiliki pihak keluarganya di Kabupaten Lamongan” kupas Nofal.
Disisi lain, rekan Nofal di IWS-bernama Akhlis menyarankan IWS membuat berita acara serah terima dan surat pernyataan dari keluarga Djafar dengan diwakili Patekur (49) asal Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Hal tersebut dilakukan, urai Akhlis, agar tidak ada hal negatif terjadi dibelakang hari. “Serah terima Djafar kepada keluarganya juga disaksikan pihak Kepolisian Situbondo,” pungkas AKhlis.
Penyerahan Djafar kepada pihak keluarga, menurut Akhlis berlangsung dalam suasana haru karena enam tahun lamanya terpisah dengan keluarga di Lamongan. Sebelum pulang ke Lamongan, sesuai kesepakatan dengan keluarganya, Djafar mendapatkan pengobatan ruqyah oleh Tim Ruqyah Aswaja Situbondo. “Pihak keluarga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, terutama kepada IWS yang telah menjembatani serah terima Djafar dengan pihak keluarga,” pungkas Akhlis.
Kapolsek Situbondo Kota Iptu Hasan Bisri mengatakan, jajarannya sejak lama juga intens membantu pengurus IWS untuk mempertemukan Djafar dengan keluarganya di Kabupaten Lamongan. Menurut Kapolsek Hasan, Djafar ditengarai sebagai penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang telah hilang selama 6 tahun. “Alhamdulillah kami bersama grup medsos IWS berhasil menyerahkan kepada pihak keluarganya,” aku Kapolsek Hasan.
Kata Kapolsek Hasan, Djafar diketahui mengalami gangguan jiwa dengan bukti surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Menur Surabaya yang ditunjukkan oleh pihak keluarga dari Kabupaten Lamongan. Keberadaan Djafar ini, lanjut Kapolsek Hasan, berhasil diketahui keluarganya berawal dari sebuah postingan medsos di akun Nofal Group Facebook IWS.
Disana, akunya, Jafar diduga orang gila. Saat itu, tutur Hasan Basri, Djafar dipotong rambutnya, dimandikan dan diberikan pakaian. Nofal melakukan hal tersebut karena peduli saat bertemu dengan Djafar. “Setelah dimandikan dia diperiksakan ke tim medis di salah satu poliklinik Situbondo. Kini Djafar nyambung kalau diajak bicara,” urai Kapolsek Hasan. [sawawi]

Tags: