Ketidakadilan Jadi Ganjalan Spirit Bela Negara

Kegiatan Jambore Bela Negara yang digelas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jatim, di studio RRI Surabaya, Senin (20/2) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Ketidakadilan yang masih dirasakan masyarakat dalam mendapat akses untuk meraih kesejahteraan bisa menjadi ganjalan dalam membangun spirit bela negara. Peringatan ini disampaikan dosen Fisip Unair Bambang Budiono saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Jambore Bela Negara yang digelas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jatim, di studio RRI Surabaya, Senin (20/2) kemarin.
Menurut Bambang Budiono, memang terjadi ketidakadilan dalam asset dan akses ekonomi di Negara ini. Hal itu ditunjukkan dengan masih dikuasainya asset-aset ekonomi hanya oleh sebagian kecil kelompok masyarakat.
“Publik bisa jadi akan bertanya, untuk apa bela negara kalau ternyata Negara ini hanya dikuasai oleh segelintir orang saja,” kata Bambang setengah bertanya. Sehingga bisa dipahami lanjut Bambang, kalau sebagian masyarakat menjadi ragu untuk ikut serta bela Negara sepanjang Negara tidak menunjukkan keinginan kuat untuk mewujudkan keadilan tersebut.
Hal senada juga disampaikan salah satu peserta dari anggota FKUB Jatim Najib Hamid yang mengingatkan akan ketimpangan sosial tersebut.
Menurut Najib, kalau ketimpangan sosial ekonomi tersebut terus dibiarkan, maka akan sangat rawan terjadi konflik sosial.
“Kalau ketimpangan dan kesenjangan ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin masyarakat akan marah yang berujung pada konflik horizontal. Konflik itu bisa dipicu oleh agama, ras, suku dan sebagainya,” kata Najib.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Jatim saat ditemui disela-sela acara menjelaskan pihaknya akan terus mensosialisasikan semangat bela Negara dengan melibatkan banyak pihak.
“Kami bukan hanya akan sosialisasi lewat darat saja, tetapi juga lewat jalur udara salah satunya adalah dengan menggandeng RRI Surabaya,” jelas Jonathan.
Menurut Jonathan, bela negara seharusnya sudah melekat pada diri semua warga Negara. Apalagi, konstitusi juga sudah menggariskan bahwa bela Negara adalah hak dan kewajiban warga Negara.
“Namun kesadaran ini tentu tidak serta merta terbentuk, kita harus terus memberi kesadaran kepada masyarakat,” kata Jonathan lagi.
Diskusi yang dipandu redaktur Bhirawa Wahyu Kuncoro SN tersebut juga menghadirkan Ketua Komisi A DPRD Jatim Freddy Purnomo dan Koordinator Pendidikan Karakter Bela Negara dari kampus UPN Veteran Surabaya Dr Zainal Abidin sebagai narasumber. [why]

Tags: