KOI Buka Pendaftaran Calon Ketua Baru

Komite Olimpiade IndonesiaJakarta, Bhirawa
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mulai membuka pendaftaran calon ketua baru periode 2015-2019 setelah Tim Penjaringan telah terbentuk dan sesuai dengan rencana pendaftaran dibuka Jumat (2/10).
“Pendaftaran dibuka mulai besok pukul 10.00 WIB. Khusus untuk pendaftaran hari terakhir yaitu 28 Oktober, pendaftaran akan ditutup pukul 24.00 WIB,” kata Ketua Tim Penjaringan, Achmad Budiarto di Kantor KOI Senayan, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sebelum pendaftaran dibuka pihaknya telah merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi berdasarkan pasal 83 dan 90 anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (ad/art) KOI. Kedua pasal tersebut merupakan acuan yang digunakan Tim Penjaringan.
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi selain sesuai dengan pasal tersebut adalah usia tidak boleh lebih dari 67 tahun. Mendapatkan rekomendasi tertulis dan atau diusulkan sejumlah anggota paling sedikit memiliki 10 hak Suara (lima PB). Anggota hanya memperbolehkan mengusulkan dua nama.
Telah memperoleh izin tertulis dari atasan yang berwenang bagi pejabat dan/atau PNS dan/atau TNI Polri. Selain itu harus membuat surat pernyataan terkait kesediaan, kesiapan dan kesanggupan sebagai ketua umum, riwayat hidup singkat dan tidak pernah tersangkut perkara pidana atau dijatuhi hukuman penjara.
“Kami akan bekerja dengan cepat. Siapa yang mendaftar atau diusulkan akan langsung diverifikasi. Jika persyaratannya kurang akan langsung diminta untuk melengkapi. Pokoknya siapa yang mampu melengkapi persyaratan maka akan lolos,” pria yang juga Wakil Sekjen PBSI ini.
Terkait dengan waktu pelaksanaan kongres, Achmad Budiarto menjelaskan akan digelar di Jakarta pada 31 Oktober nanti. Hanya saja untuk lokasi tepatnya hingga saat ini masih belum ditetapkan.
Tim Penjaringan bentukan KOI ini selain diisi oleh Achmad Budiarto juga didukung empat anggota lainnya yaitu Hifni Hasan, Badai M Negara, Ricky Tarore dan Syahrir Nawier.
Dengan terbentuknya tim ini maka Tim Penjaringan calon ketua KOI ada dua karena pada Senin (28/9) lalu beberapa anggota KOI yang tidak sejalan dengan Ketua KOI Rita Subowo membentuk Tim Penjaringan yang diketuai oleh Timbul Thomas Lubis.
Meski membentuk tim sendiri, perwakilan dari anggota yang sebelumnya tidak sejalan dengan Ketua KOI, Dasril Anwar menegaskan pihaknya akan berusaha melakukan negosiasi. Pihaknya mendukung pelaksanaan kongres pada 31 Oktober.
“Negosiasi akan tetap jalan. Nanti malam kami akan melakukan koordinasi dengan anggota lainnya. Pada rapat koordinasi nanti akan diputuskan langkah yang akan kami tempuh,” kata pria yang yang juga Sekjen Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia itu.
Pada negosiasi yang akan dilakukan, kata Dasril, pihaknya akan berusaha memperjuangan Tim Penjaringan yang telah dibentuk. Apalagi personel yang telah ditentukan sesuai dengan cluster olahraga yang ada (akurasi, permainan, terukur dan beladiri). [ira.ant]

Rate this article!
Tags: