Komitmen Jaga Persatuan, Gus Ipul Tandatangani Prasasti Kebangsaan

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf memberikan Pengarahan dan Wawasan Kebangsaan di Forum Kebangsaan Jatim di Pamelan Cafe Jl Panglima Sudirman Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menandatangani Prasasti Kebangsaan, bersama perwakilan Pangdam V/Brawijaya, perwakilan Polda Jatim dan perwakilan 22 elemen masyarakat. Antara lain PW GP Ansor, GMNI, PMII, Pemuda Katolik, PW IPPNU dan organisasi lintas agama lainnya.
Dalam Prasasti Kebangsaan tersebut, intinya Forum Kebangsaan yang dipelopori Organisasi Kepemudaan (OKP) Lintas Agama Jatim menyampaikan kepada publik bahwa kondisi Jatim rukun, guyub, aman, teteram, damai, dan kondusif. Selain itu, seluruh komponen bangsa berkomitmen akan melestarikan budaya dan adat istiadat, serta kebersamaan tetap terjaga, saling toleransi satu dengan yang lain.
Dalam acara yang digelar di Pamelan Café Surabaya, Kamis (16/2) itu, Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf mengaku, sangat menyambut baik Forum Kebangsaan yang mempelopori penandatangan Prasasti Kebangsaan. Dia berharap, dengan adanya forum ini persaudaraan di Jatim semakin kuat.
“Saya menyambut baik Launching Forum Kebangsaan ini. Pesan saya jangan sampai yang terjadi di daerah lain terutama suasana yang bisa mengganggu persaudaraan, bisa terjadi di Jatim. Kalau perlu Jatim bisa menjadi contoh bahwa perbedaan bisa disikapi dengan arif. Semua bisa mempertimbangkan lebih utuh dan mempertibangkan kearifan lokal,” katanya.
Menurut Gus Ipul, kerukunan harus dijaga, kebersamaan juga harus dijaga. Oleh karena itu Gus Ipul menegaskan, seluruh elemen masyarakat harus menjaga dan memelihara rasa persaudaraan. Hal ini supaya bisa membangun komunikasi yang lebih terukur.
Dia mengatakan, kalau ada masalah harus dimusyawarahkan untuk mencari solusinya. Banyak masalah bangsa yang perlu diatasi bersama, diataranya masalah kesenjangan. kebangsaan dan masalah pembagunan infrastruktur. “Semua itu diperlukan kebersamaan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Berkaitan dengan Pancasila, kata Gus Ipul, intinya gotong royong dan persaudaraan, tetapi dengan kemajuan IT terkadang persaudaraan kurang terpelihara dengan baik. Jika bertemu didarat berperilaku sopan tapi di media sosial terkadang berbeda. “Maka, sebagai saudara harus berusaha untuk memupuk persaudaraan dengan saling memahami dan saling mengerti batas-batas antara benar- salah, pantas – tidak pantas, dan baik-buruk,” ujarnya.
Dirasakan masih ada kesenjangan ekonomi yang mengusik rasa keadilan dan bisa maerusak kekeluargaan. Jika ekonomi kerakyatan bisa mewujudkan keadilan. Maka, Forum Kebangsaan diharapkan dapat memberikan kontribusi ikut mengatasi kesenjangan ekonomi, dengan cara yang bermodal besar kalangan atas tidak diganggu, yang menengah difasilitasi dan yang modal kecil harus dbela,” imbuhnya.
Begitu pula di bidang politik, lanjutnya, dalam beberapa hal harus berazas musyawarah, saling memahami dan jangan ada prasangka buruk. Berbuat baik, menatap masa depan, agar Indonesia tetap jaya selamanya. [iib]

Tags: