Komoditi Kacang Hijau Jadi Andalan di Musim Kemarau

Bupati Lamongan, Fadeli saat menghadiri panen raya kacang hijau di Desa Cungkup, Kec Pucuk, Lamongan.

Bupati Lamongan, Fadeli saat menghadiri panen raya kacang hijau di Desa Cungkup, Kec Pucuk, Lamongan.

Lamongan, Bhirawa
Musim kemarau ini bagi petani di Desa Cungkup, Kec Pucuk, Lamongan berarti masanya menikmati panen raya komoditi kacang hijau. Padahal dulunya, kala musim kemarau, para petani itu lebih memilih komoditi kedelai.
Seperti dituturkan Lazim, petani desa setempat, warga Desa Cungkup kini sebagian besar memilih komoditi kacang hijau untuk ditanam kala kemarau datang. “Dulu petani di sini lebih banyak menanam kedelai. Namun karena kacang hijau membutuhkan perawatan yang lebih ringan dibanding kedelai, kini semua beralih menjadi petani kacang hijau,’’ ujar Lazim.
Soal harga jual, menurut Lazim kedua komoditi ini hampir sama. Keunggulan lain dari komoditi kacang hijau adalah bisa dipanen dua kali dari batang yang sama. Untuk kedelai yang ditanam di tanah rawa, bahkan bisa dipanen hingga dua kali. Di panen yang pertama saat berumur dua bulan, diambil buahnya saja dan batangnya tetap dibiarkan tumbuh. Setelah dilakukan penyiraman kembali, kacang hijau akan kembali berbuah sekitar 40%.
Meski demikian, bertani kacang hijau di desa yang dikenal penduduknya banyak merantau itu bukannya tanpa kendala. Panennya tak bisa serentak terutama karena kurangnya tenaga kerja untuk panen.
Semenatara Bupati Lamongan, Fadeli saat menghadiri panen raya kacang hijau di Desa Cungkup menyebutkan, Pemkab Lamongan akan terus melakukan modernisasi pertanian. Seperti memperbanyak alat panen multi guna sehingga mengikis ketergantungan tenaga kerja.
“Kemarin sudah ada 27 unit dan tahun ini ditambah lagi 9 unit. Tahun depan disini (Cungkup) agar diupayakan dapat satu alat ini agar membantu mengatasi kurangnya tenaga kerja panen,’’ kata Fadeli.
Selain alat panen multi guna, hingga kini, menurut Fadeli, sudah ada sebanyak 1.300 unit hand tractor yang diberikan pada kelompok tani. Dan unit hand tractor itu akan terus ditambah.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Aris Setiadi menyebutkan, tahun ini juga akan ditambah lagi 421 unit hand tractor. Sebanyak 117 unit diantaranya sudah siap dibagikan pada kelompok tani.
Disebutkan Aris Setiadi, tahun ini dari sasaran tanam seluas 4.574 ha komoditi kacang hijau, terealisasi 7.004 ha (153,13%). Sedangkan dari sasaran panen 4.574 ha, yang sudah dipanen mencapai 2.764 ha (60,43%).
Hingga kini, realisasi produksi kacang hijau sudah mencapai 3.539 ton atau 57,93% dari target sebesar 6.108 ton dengan produktivitas rata-rata 12,8 kuintal per hektar.
Kec Pucuk termasuk produsen kacang hijau terbesar di Lamongan. Realisasi luas tanam mencapai 796 ha dengan 19 ha, diantaranya sudah dipanen. Sampai saat ini produksi di Pucuki mencapai 25 ton dengan produktifitas mencapai 13,33 kuintal per hektar. [yit]

Tags: