KONI Kota Malang Terganjal Non Teknis Jelang Porprov

KONI Kota MalangKota Malang, Bhirawa
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Banyuwangi, tinggal hitungan hari. Tetapi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, menghadapi beberapa kendala non teknis yakni ketidak siapan tuan rumah menggelar event dua tahunan itu.
Khusnun N Djuraid, Kabid Pengembangan Atlet KONI Kota Malang, Selasa 19/5 kemarin kepada wartawan mengatakan, permasalahan akomodasi, sarana dan prasarana yang disiapkan tuan rumah ternyata masih kurang memadai. Bahkan dinilai masih sangat jauh dari harapan. “Kami punya kendala teknis karena sarana di Banyuwangi tidak seperti yang kita bayangkan. Itu yang menyulitkan kami,”tutur Husnun.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Banyuwangi hanya  memiliki 58 hotel saja. Jadi masih belum mampu mengakomodasi total 10 ribu atlet yang bakal bertanding dalam Porprov Banyuwangi. “Kami hari ini dipanggil oleh anggota dewan, dan kami jelaskan, kalau ada masalah non teknis dari tuan rumah, utamanya masalah penginapan, atlet” ujar Khusnun.
Pihaknya lantas menguraikan, sebenarnya secara teknis, kondisi atlet sudah siap bertanding. Para atlit sudah dipersiapkan dengan matang. Bahkan persiapan fisik dan tenik juga sudah tidak ada masalah.
Bahkan target 62 emas pada even  tahun 2015 ini juga mendapat perhatian serius dari beberapa cabang olahraga.
Apalagi, KONI Kota Malang, memiliki 4 Cabor unggulan yang mampu mendulang emas. Ini dia yakini tetap akan mendulang emas. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Empat cabang olahraga unggulan itu, antara lain, Atletik, Balap Sepeda, Tinju dan Panahan. Keempatnya selalu mendulang emas pada semua nomor yang dipertandingkan. “Empat cabang ini selalu menjadi andalan kami. Tetapi kami jadi was-was lantaran persoalan non teknis. Kalau penginapanya bermasalah bagaimana kami bisa maksimal,”tuturnya.
Karenanya, KONI Kota Malang saat ini sedang melakukan berbagai upaya mengatasi masalah tersebut, salah satunya berkomunikasi dengan KONI Jawa Timur. “Jelas kami akan pertanyakan bagaimana kesiapan tuan rumah. Kita juga persiapkan beberapa opsi, sehingga tidak sampai menganggu jalanya pertandingan,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada Porprov periode lalu, Kota Malang meraih predikat runner up dengan raihan 37 emas. Tahun ini, target emas dilipat gandakan menjadi 62 emas dengan target mempertahankan posisi runner up. “Target tersebut tidak terlalu muluk-muluk senyampang tidak ada kendala non teknis, kami optimis bisa merealisasikan,”imbuhnya.
Meski diakui dia, untuk mengejar Kota Surabaya dalam perolehan medali, pada  Porprov cukup sulit, mengingat ibu kota Jawa Timur itu dari sisi pendanaan dan sarana prasana sangat jauh berbeda.”Surabaya dananya lebih besar, sedangkan kita danaya minim,”timpalnya.
Pada porprov kali ini, Kota Malang hanya mendapat suntikan dana Rp 12,5 miliar dengan 34 Cabor yang turut serta. Dengan dana ini KONI dituntut untuk merengkuh hasil maksimal. [mut]

Tags: