Kota Batu Jadi Tuan Rumah Kejurda Tinju Jatim

Ketua-KONI-Ketua-Pertina-pelatih-dan-petinju-Kota-Batu-[supriyanto/bhirawa.j

Ketua-KONI-Ketua-Pertina-pelatih-dan-petinju-Kota-Batu-[supriyanto/bhirawa.j

Kota Batu, Bhirawa
Kota Batu mendapat kepercayaan untuk menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju tingkat Jawa Timur yang akan berlangsung tanggal 20 hingga 25 Maret mendatang.
Ketua Pertina Kota Batu, Thomas Maidu, mengatakan dalam Kejurda tersebut direncanakan akan mempertandingkan 24 kelas, baik untuk kategori Yunior maupun Senior.
“Kita mempersiapkan 24 kelas, namun jumlah kelas yang dipertandingkan bisa berubah. Karena kalau memang minim atlet pada kelas tersebut, maka kelasnya tidak dipertandingkan,” tutur Thomas Maydu saat mendampingi atlet-atlet tinju Kota Batu menemui Walikota Batu Eddy Rumpoko, Kamis (10/3).
Dijelaskan, kota Batu dalam Kejurda mempersiapkan 15 petinju, dua diantaranya adalah petinju wanita. Saat ini sudah ada satu atlet tinju dari Kota Batu yang lolos PON 2020 di NTT.
“Kejurda tujuannya untuk menyaring atlet tinju Jatim ke Kejurnas dan PON. Saat ini petinju yang lolos PON baru Randi Ngabalin (kelas 52 kg). Dia sudah sebulan  TC di Thailand untuk persiapan kejuaraan dunia,” tutur Thomas Maydu.
Sementara itu Ketua Harian Pertina Kota Batu dan sekaligus pelatih, Ismail Ngabalin, menjelaskan Kota Batu menargetkan 6 petinjunya lolos Kejurnas. Diantaranya yaitu kelas Kelas 38 kg yunior, kelas 46 kg yunior, Kelas 48 senior putri, 52 senior, 56 senior, dan kelas 58 kg. “Untuk PON 2020, kita menargetkan 5 atlet tinju lolos mewakili Jatim,” tegasnya.
Ditambahkan, untuk membangkitkan tinju amatir di Kota Batu dan Malang memang sangat berat. Sebab sudah 15 tahun ini tinju amatir di Kota Batu mati.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Batu, Zainul Arifin, mengatakan KONI memperjuangkan adalanya Pusat Pelatihan Pelajar Daerah (PPPD) sebagai prioritas untuk olah raga tinju. Sebagai daerah yang menjadi juara Porda Jatim, maka keberadaan PPPD tinju sangat mendesak.
“Kita berharap dengan PPPD akan lahir atlet-atlet yunior, terutama dari kalangan pelajar. Kalau sekarang kita punya petinju yang bisa berprestasi, tetapi nggak ada regenerasi, maka lama-lama akan kehabisan atlet tinju,” kata Jinung sapaan akrab Ketua KONI.
Jinung mengharapkan Pertina meningkatkan kejuaraan dan pembinaan karena banyak kelas yang belum ada atletnya, untuk pertandingan tingkat daerah dan nasional.  Selain untuk regenerasi, kejuaraan yang digelar juga berguna untuk menambah jam tanding atlet tinju. [sup]

Tags: