Kualitas ‘Tour De Banyuwangi Ijen’ Meningkat

Pelajar menyambut pebalab International Tour de Banyuwangi Ijen 2015 pada etape pertama di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (6/5).Banyuwangi, Bhirawa
Persatuan Balap Sepeda Internasional atau UCI menilai penyelenggaraan kompetisi balap sepeda “International Tour de Banyuwangi Ijen” (ITDBI) 2015 meningkat kualitasnya dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Peningkatan itu mulai dari sisi manajemen penyelenggaraan, keamanan, hingga kompetisi antarpebalap,” kata advisor UCI (Union Cycliste Internationale) yang juga Race Director ITDBI 2015 Jamaluddin Mahmood sebagaimana dikutip dari siaran pers Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Menurut Jamal, sapaan akrabnya, penyelenggaraan ITdBI 2015 secara kualitas meningkat hingga sekitar 70 persen. Jika performa tur ini ke depan terus dijaga, Jamal yakin, ITdBI bisa segera naik ke kategori UCI 2.1 dari posisi saat ini 2.2.
Ia manjelaskan di Asia, kategori balap UCI 2.1 sangat sedikit, seperti Tour of Japan, Tour of Korea, dan Tour of Iran.
“Semua ajang balap di Asia yang berkategori 2.1 menyandang nama negara. Dan jika Tour de Banyuwangi Ijen bisa naik ke kategori 2.1, ini akan jadi yang pertama sebuah daerah kecil bisa menggelar balap sepeda kategori 2.1. Saya kira ITdBI bisa segera naik ke kategori 2.1 dengan sekian perbaikan,” ujarnya.
Saat ini, ITdBI sudah mendapatkan peringkat “excellent level” dari UCI. Excellent merupakan poin tinggi di kejuaraan balap sepeda internasional. Jamaludin pun membandingkan kejuaraan balap sepeda lainnya di Asia yang sangat sulit untuk mendapatkan predikat tersebut.
Menurut Jamal, ada 27 kegiatan balap sepeda di Asia di kategori 2.2, tapi hanya ada dua event yang mendapat predikat excellent, salah satunya Banyuwangi.
Jamal mengatakan dari sisi manajemen penyelenggaraan, ITdBI berjalan sangat rapi. “Komunikasi antara tim dari berbagai negara dan pihak penyelenggara juga terjalin dengan baik,” ujar pria asal Malaysia itu.
Dari sisi keamanan pun tak berbeda jauh. Para pebalap memuji keamanan saat berlangsungnya lomba. “Saat para pebalap breakaway (lepas) dari rombongan besar, jalanan di depannya sudah clear. Dan yang paling penting, partisipasi masyarakat yang tinggi mampu memberikan motivasi kepada para pebalap untuk menunjukkan performanya secara maksimal,” ujar Jamal, memuji.
Dari sisi kualitas pebalap, kecepatan pebalap di rute flat pada etape keempat (etape terakhir) yang mampu menunjukkan kecepatan rata-rata yang hampir setara dengan pebalap di Tour de France, ajang balap sepeda bergengsi di dunia.
“Saya terkejut melihat hasil kecepatan rata-rata pebalap di etape empat yang mencapai 44,72 km/jam. Hampir setara dengan kecepatan di Tour de France. Ini menunjukkan bahwa pebalap menunjukkan kemampuannya secara maksimal,” ujar Jamal.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ITdBI ke depan bakal terus dijaga kualitasnya sebagai tur yang mulai mendapat tempat di lingkup internasional.
“Hasil evaluasi sementara ITdBI dari UCI cukup bagus. Tapi yang penting bukan hanya balapannya saja, melainkan event ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat dan mendukung peningkatan wisatawan,” ujar Anas. [nan.ant]

Tags: