Laga Persikabpro Lawan Persekabpas Ditunda

Salah satu suporter diamankan aparat kepolisian karena terlibat kericuhan di luar Stadion Bayuangga.

(Suporter Bikin Ulah)
Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Laga Persikabpro Kabupaten Probolinggo melawan Persekabpas Kabupaten Pasuruan yang sedianya digelar Rabu sore kemarin 2/8, terpaksa ditunda. Pasalnya, panitia pelaksana (panpel) pertandingan baru mengirim surat izin ke   polisi pada pagi harinya. Akibatnya para Suporter Bikin Ulah
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal, Rabu 2/8 mengatakan, surat  pemberitahuan tentang pengamanan pertandingan baru diterima beberapa jam sebelum pertandingan digelar. Karenanya, pihaknya  belum menyiapkan personel untuk mengamankan pertandingan  lanjutan Liga 3 tersebut.
Apalagi animo suporter yang hadir ke stadion kemarin cukup tinggi. Diperkirakan, sedikitnya 2 ribu suporter memadati Stadion Bayuangga. “Seharusnya surat itu diserahkan tujuh hari sebelum pertandingan. Ini, baru tadi pagi (kemarin, Red) dikirim. Otomatis  kami tidak siap,” terangnya.
Menurut Slamet Riyadi, panpel pertandingan membenarkan jika pemberitahuan ke kepolisian mendadak. Karena itu, ia sepakat jika laga tersebut ditunda.
Terpisah, Agus, ofisial Persekabpas menyayangkan penundaan laga tersebut, ini menjnjukkan ketidak siapan penyelanggara. Kami jauh-jauh datang ke Probolinggo untuk memberi suport kepada tim kesayangan kami, ujarnya kesal.
Dalam technical meeting yang digelar di Hotel Surya Kota Probolinggo sebelum pertandingan, panpel menyatakan laga siap digelar. Termasuk pihak keamanan mulai polisi, TNI, dan Satpol PP, sudah siap. “Kami sampaikan pada pertemuan tersebut, suporter kami 3 ribu orang,” terangnya.
Agus tak mengetahui kapan laga itu akan digelar. Ia menunggu jadwal dari Asprov PSSI Jatim. Pihaknya akan membuat laporan ke Asprov  Jatim yang isinya, pemberitahuan penundaan dari panpel baru disampaikan pukul 14.30.
“Kami sudah hadir di stadion pukul 13.30. Penundaan dengan  alasan kepolisian tidak dapat menjamin berjalannya pertandingan, itu bukan alasan yang  benar. Panpel baru memberitahukan kepada polres di hari H  pertandingan. Padahal, selama Persekabpas jadi tuan rumah, pemberitahuan kami layangkan  H-7,” paparnya.
Abubakar Assegaf, wakil Manager Persekabpas menyatakan kekecewaan yang sama. “Kami sangat kecewa, panitia tidak memberikan surat rekomendasinya ke pihak kepolisian setempat. Kami menuntut untuk di beri sanksi,” ujarnya.
Pembatalan itu membuat suporter juga kecewa. Suasana  semakin panas ketika salah seorang pengendara yang memakai atribut Arema melintas di Jalan DI Panjaitan, tepatnya di depan pintu masuk menuju stadion. Pengendara bernama Nasir, warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, itu dianiaya  suporter.
“Saya tidak tahu, tiba-tiba saya dikeroyok suporter. Padahal, saya lewat di jalan itu mau pulang kerja. Memang saya pakai atribut Arema, saya tidak tahu kalau di  stadion ada pertandingan,” terangnya.
Polisi yang melihat kejadian itu, langsung melakukan pengamanan. Pelaku pengeroyok  kemudian diamankan. Polisi juga membubarkan kerumunan  dan meminta suporter pulang.(Wap)

Tags: