Launching Pemain dan Jersey, PSM Madiun Siap Berkompetisi

Setelah Wali Kota Madiun Maidi membuka secara resmi launching Laskar Wilis -julukan PSM Madiun- di Stadion Wilis Kota Madiun, Minggu (21/5) malam, para suporter PSM membentangkan bendera PSM seperti foto diatas. [sudarno]

Kota Madiun, Bhirawa
Geliat Sepak bola di Kota Madiun kembali hidup. Klub kebanggaan masyarakat Kota Pecel yang cukup lama tertidur, kini telah bangun. Persatuan Sepak Bola Madiun (PSM) resmi akan melakoni Liga 3 Regional Jawa Timur musim ini. Launching pemain, official, dan jersey berlangsung meriah di Stadion Wilis Kota Madiun, Minggu (21/7) malam. Wali Kota Madiun Maidi membuka secara resmi launching Laskar Wilis, julukan PSM Madiun.
Wali Kota Maidi berharap, keikutsertaan kembali PSM dalam kompetisi menjadi langkah awal kebangkitan sepak bola Kota Madiun. Seperti diketahui, PSM cukup disegani dalam kompetisi nasional tanah air sebelumnya. PSM Madiun pernah berlaga di liga utama.
Selain itu, PSM merupakan satu dari tujuh klub pendiri PSSI. Tak heran, PSM merupakan klub yang melegenda. Sayang, prestasinya terus menurun hingga sempat mati suri belasan tahun lamanya. Wali Kota berharap prestasi PSM terus meningkat dan dapat kembali ke liga tertinggi di tanah air.
“Kota Madiun memiliki klub sepak bola yang memiliki sejarah dan kontribusi besar kepada persepakbolaan tanah air. Mari kita dukung agar dapat kembali mengukir prestasi,” kata Wali Kota Maidi berharap.
Riuh supporter menggema di seantero stadion saat 29 pemain mulai dikenalkan ke hadapan publik. Purniawan dkk bakal melakoni Liga Tiga Regional Jawa Timur mulai 26 Juli ini. Selain pemain, seluruh official dan manajemen juga diperkenalkan. Tim Laskar Wilis akan dilatih Edi Subagio yang merupakan mantan pemain Arema, Gresik United, dan Persela Lamongan.
Sedang, Siswanto yang merupakan mantan pemain Medan Jaya, PSMS Medan, dan Perseman Manokwari menjadi pelatih kedua. Pelatih kiper tak kalah pengalamannya. Manajemen memilih Roni Tri Prasnanto yang merupakan mantan penjaga gawang Persela, Persija, dan Timnas U 23.
Terkait jersey, pemain PSM akan mengenakan jersey kuning dengan kombinasi hitam dan hijau. Itu sesuai dengan lambang PSM yang juga didominasi ketiga warna tersebut. Desain jersey terinspirasi dari PSM Madiun Juni 2006 yang kala itu sempat menembus zona Jawa. Sedang, jersey kedua didominasi warna putih dengan kombinasi hitam.
Ketua Umum PSM Madiun, Nono Djati Kusumo berharap, dukunguan semua pihak agar sepak bola Kota Madiun bangkit dan terus berprestasi. Ini penting agar PSM bisa terus berkompetisi. PSM sudah mendapatkan dua kali peringatan dari PSSI lantaran vakum kompetisi.
Dan bila mendapatkan peringatan lagi, nama PSM bakal dicoret. Tak heran, penting PSM terus hidup dan berkompetisi di liga tiga sekalipun. Harapannya, PSM tetap ada dan tidak menjadi klub legenda dan hanya tercatat dalam sejarah. ”PSM sudah bangkit kembali. Ayo kita dukung. Baik pemerintah dan masyarakat,” harapnya.
Pemerintah, kata dia, sudah cukup banyak membantu. Salah satunya, dengan memberikan reward bagi pemain berprestasi. Mereka yang masih pelajar akan diberikan beasiswa. Sedang, yang sudah bekerja akan diberikan pekerjaan. Ini diharap memberikan stimulus bagi pemain untuk berjuang maksimal.
Kesempatan itu, Nono menyebut juga akan menjadikan industri pemain di Kota Madiun dengan mengaktifkan kompetisi antar klub dibawah PSSI Kota Madiun. Harapannya, bibit – bibit potensial mengemuka. ”Pemerintah sudah mendukung, fasilitas juga ada. Mari kita optimalkan demi sepak bola di Kota Madiun,” tandasnya.
Dalam launching ini juga disuguhkan pertandingan persahabatan antara PSM dengan Bojonegoro FC. PSM berhasil memetik kemenengan melalui gol semata wayang Raswaiclasrul Dyzta Prayogo usai turun minum. Skor 1 – 0 tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan pengadil lapangan. [dar.fen]

Tags: