Layanan Internet Pemkot Batu Sempat Dimatikan

Para staf bagian fungsi IT menerapkan langkah pencegahan terhadap ancaman serangan virus di jaringan internet mereka.

(Hadapi Virus Ransomware,  Kumpulkan Staf IT)
Kota Batu, Bhirawa
Sejak Senin (15/5) pagi, pelayanan masyarakat berbasis internet di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Perkantoran Terpadu Balaikota Batu lumpuh. Karena jaringan internet di instansi tersebut mati. Hal ini menindaklanjuti adanya ancaman serangan virus Ransomware WannaCry.
Ketika jaringan internet Perkantoran Terpadu Balaikota telah mati, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkot Batu langsung  mengumpulkan seluruh petugas fungsi IT di masing-masing OPD.
“Jaringan internet tidak berfungsi karena memang sengaja kita matikan untuk sementara. Selama jaringan mati, kita lakukan langkah-langkah pencegahan atas berjangkitnya virus Ransomware WannaCry,” ujar Kabid Jaringan Infrastruktur, TIK dan Aplikasi Diskominfo Kota Batu, Adiek Iman Santoso, Senin (15/5).
Semua staf fungsi IT Pemkot Batu dikumpulkan di ruang Pertemuan lantai III, Balai Kota Among Tani. Mereka mendapat pengarahan antisipasi serangan virus dan diberikan update anti virus.
Mereka diminta untuk langkah-langkah pencegahan selama jaringan internet dimatikan.
Setelah mematikan jaringan internet, setiap OPD diminta untuk membuka aplikasi windows di komputer dan menonaktifkan fitur macros yang ada di dalamnya. Kemudian OPD harus mengupdate anti virus yang ada di windows, termasuk mengupdate aplikasi Windows itu sendiri.
“Pada pukul 11.00 WIB (kemarin), jaringan internet di Balaikota akan kita hidupkan kembali. Dan pada saat itu langkah pencegahan harus sudah dilakukan di setiap OPD. Dan hingga saat ini (kemarin), belum ada laporan adanya komputer OPD yang terjangkit virus,” jelas Adiek.
Langkah antisipasi ini cepat dilakukan Pemkot Batu terhadap keamanan data mereka di komputer. Kominfo Batu telah mendapatkan informasi ancaman virus dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jumat pekan lalu (12/5).
“Kita sudah melakukan langkah antisipasi jauh hari, serta terus koordinasi dengan kementrian pusat,”tambah Adiek. Apalagi dikabarkan virus ini mampu mengunci seluruh data, lalu meminta sejumlah uang dalam bentuk bitpoin jika ingin normal kembali. Namun Adiek menjamin bahwa penonaktifan jaringan internet  tersebut akan mengganggu kinerja pegawai. Karena komputer yang sudah tidak terkoneksi internet bisa digunakan untuk bekerja.
“Komputer yang memiliki aplikasi windows asli juga tidak masalah. Tidak sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat,”pungkasnya. [nas]

Tags: