Liburan, Tempat Wisata Dipadati Pengunjung

Agrowisata kebun belimbing Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Bojonegoro menjadi tujuan wisatawan saat libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (12/12).  [achmad basir]

Agrowisata kebun belimbing Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Bojonegoro menjadi tujuan wisatawan saat libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (12/12). [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro dipadati pengunjung saat libur panjang hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, Senin (12/12). Dua objek wisata yang paling banyak diminati pengunjung,  yakni Bendung Gerak dan agro wisata kebun belimbing di Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu.
Salah satu aktivitas wisata yang menarik dari kebun belimbing  adalah pengunjung langsung bisa memetik buah belimbing segar dan bisa menikmati suasana di sekitarnya.
Solikin salah satu warga asal Cepu mengakui Kabupaten Bojonegoro memiliki sejumlah tempat wisata, hanya saja perlu sentuhan yang lebih serius bagi pemerintah daerah ke depannya.
“Bendungan Gerak dan wisata kebun belimbing  merupakan  wisata andalan Bojonegoro. Kedua tempat wisata itu berada dalam satu kawasan di Kecamatan Kalitidu,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, di Bojonegoro ada wisata atas angin di Kecamatan Sekar, wisata api abadi khayangan di Kecamatan Ngasem. Selain itu ada juga kuliner dan kesenian budaya.
“Anak saya paling suka rekreasi kesini, dan Alhamdulillah harganya tetap,” ujar Solikin.
Salah satu penjual belimbing Ika Yuliarti mengaku pengunjung mulai ramai sejak kemarin. Bahkan sejak banjir surut kebun belimbing selalu ramai dikunjungi.
Sementara itu harga buah belimbing di lokasi agro wisata tetap tidak naik meskipun pengunjung meningkat dari biasanya. Buah belimbing tetap dihargai Rp 7.000 sampai Rp 9.000 per kg.

Telaga Sarangan Ramai
Tak hanya di Bojonegoro, objek wisata andalan di Kabupaten Magetan seperti Telaga Sarangan  juga banyak dibanjiri pengunjung saat musim libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin.
UPTD Telaga Sarangan di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan mencatat jumlah pengunjung di objek wisata telaga alami tersebut selama libur akhir pekan panjang bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1438 H mencapai 21.000 orang.
“Memang ada peningkatan signifikan jumlah pengunjung Telaga Sarangan pada libur akhir pekan panjang ini dibandingkan dengan Sabtu dan Minggu biasa,” ujar Kepala UPTD Telaga Sarangan Kuswinardi kepada wartawan di Magetan, Senin (12/12).
Pihaknya mencatat, jumlah pengunjung pada Sabtu, 10 Desember 2016 mencapai 5.000 orang, Minggu, 11 Desember mencapai 10.000 orang, dan Senin, 12 Desember ini diprediksi mencapai 6.000 orang.
“Sehingga total dalam tiga hari libur akhir pekan panjang, jumlah pengunjung mencapai 21.000 orang. Jumlah itu meningkat tajam dibanding Sabtu dan Minggu biasa yang jika digabung hanya berkisar 9.000 orang,” kata dia.
Adapun, puluhan ribu pengunjung tersebut mayoritas berasal dari sejumlah kota besar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Brat, bahkan Jakarta. Ada pula pengunjung dari sejumlah wilayah di sekitar Magetan, seperti Madiun, Ponorogo dan Ngawi.
“Dengan bertambahnya pengunjung, maka akan berdampak juga pada omzet pendapatan para penyedia jasa dan fasilitas di sekitar kawasan telaga, seperti hotel, restoran, penyewaan kuda, penyewaan perahu, hingga pedagang kaki lima,” katanya.
Salah satu pengunjung asal Jombang, Ratna Sukmawati mengatakan ia dan keluarganya sengaja memilih menghabiskan liburan di Telaga Sarangan karena faktor dekat dan pemandangannya yang indah.
“Kami sekeluarga sering datang berlibur ke Telaga Sarangan. Selain dekat, hawa pegunungan yang ditawarkan masih murni. Apalagi, yang paling suka adalah membeli sayuran dan buah-buahan yang baru panen. Selain masih segar, harganya juga lebih murah,” katanya.
Berbeda lagi dengan Tito Prasetyo. Warga Surabaya itu sengaja datang ke Telaga Sarangan Magetan karena ingin menikmati makanan khas objek wisata itu, yakni sate daging kelinci.
“Rasanya asyik saja, menikmati sate kelinci di sekitar pemandangan Telaga Sarangan yang sejuk. Semuanya semakin nikmat,” kata dia.
Peningkatan jumlah pengunjung tersebut membuat akses jalan tembus Sarangan-Karanganyar yang merupakan jalur alternatif penghubung Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tegah terpantau padat. Meski padat, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan parah. [bas,vin]

Tags: