Maksimalkan Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian integral dalam transformasi berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu bidang yang semakin dijejali oleh kehadiran AI adalah pendidikan. Kehadiran AI inipun telah menjadi bagian primer dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan. Bahkan, kehadiran AI inipun mulai banyak mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Hal ini memberikan implikasi secara eksplisit terhadap kehidupan kerja manusia di masa depan.

Terlebih merujuk data dari Satista.com (2023), Indonesia sendiri menjadi negara terbanyak pengguna AI. Dan. Indonesia dikenal sebagai negara ASEAN yang memiliki populasi penduduk terbanyak, pemasaran AI di negara ini terbilang cukup sukses. OpenAI berhasil memanfaatkan 77% populasi Indonesia dimana mereka sudah menjadi pengguna internet aktif, serta pertumbuhan startup telah memanfaatkan teknologi AI dalam menunjang kegiatan pendidikan. Sehingga, menjadi logis jika pada era yang semakin kompetitif, sekolah pun dituntut harus mampu memaksimalkan kehadiran teknologi ini, untuk memudahkan pekerjaan guru maupun siswa.

AI juga sangat membantu pendidik dalam menilai kemajuan peserta didik dengan lebih akurat karena terdapat umpan balik real time. Sehingga, AI sangat tepat digunakan dalam kurikulum Merdeka Belajar. Oleh sebab itu, para pendidik harus terlatih menggunakan teknologi AI dengan efektif, etis, dan transparan, termasuk privasi dan perlindungan data peserta didik. Budaya eksperimen, eksplorasi, dan inovasi harus dibangun, sehingga baik pendidik maupun peserta didik bisa mengatasi implikasi yang berpotensi negatif.

Selain itu, untuk merangkul penggunaan AI dalam pendidikan, para pendidik harus memahami risikonya, dimulai dari eksplorasi potensi penggunaan AI disektor pendidikan. Memang harus diakui bahwa hadirnya AI telah membawa revolusi dalam proses pembelajaran. Dengan kecerdasan buatan, pendidikan telah menjadi lebih personal, efisien, dan dapat diakses oleh semua orang. Dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi ini dengan bijak, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam pembelajaran.Tanpa harus khawatir berlebihan AI mengambil alih peran pendidik.Pasalnya, hubungan manusiawi antara guru dan siswa memainkan peran krusial dalam proses pendidikan.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Malang.

Tags: