Malang Creative Center Jadi Ajang Generasi Muda Kembangkan Industri Kreatif

Sejumlah anak muda saat melihat shared office space di Malang Creative Center, Jumat (17/11). (Achmad tauriq/bhirawa)

“Malang Creative Center sungguh luar biasa, tempatnya cocok dibuat untuk menggelar event-event anak muda agar lebih kreatif,” ungkap Rima, mahasiswa Universitas Merdeka Malang yang baru pertama kali mengunjungi Malang Creative Center.

Achmad Tauriq Imani – Harian Bhirawa.Co.Id

Kota Malang, Bhirawa.
Malang Creative Center atau MCC adalah sebuah bentuk kontribusi Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dalam mengelola dan menjaga ekosistem Ekonomi Kreatif di Kota Malang. MCC akan menjadi wadah bagi pelaku EKRAF di Kota Malang untuk bisa berkolaborasi dan bertumbuh bersama antar Industri Kreatif.

Dimulai dengan diskusi kopi di warung hingga ruang komunikasi maka terlahirlah sebuah kebutuhan dalam forum komunikasi lintas komunitas, asosiasi, ikatan dan stakeholder kreatif dalam membangun sinergitas dan kolaborasi. Bagaimana mewujudkan ide dan kebutuhan yaitu ruang berkumpul dan ruang berjejaring, lahir dan terinisiasi bersama hexa helix sebagai salah satu tujuan utama dari hasil FGD yang berjalan puluhan kali.

Tahun 2016 menjadi tonggak sejarah berdirinya sebuah KEK (Komite Ekonomi Kreatif) Kota Malang yang menghasilkan roadmap ekonomi kreatif dan bagaimana sebuah kebutuhan atas ruang dan riset center menjadi benar-benar penting dan nyata, terbukti sejak tahun 2016 sampai hari ini terdapat banyak sekali kegiatan kreatif yang diikuti oleh banyak asosiasi dan komunitas. berkolaborasi dan bertumbuh bersama antar Industri Kreatif.

MCC kini menjadi tempat yang nyaman dan bisa.menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda yang ada di Malang. Seperti dikatakan oleh Kharisma yang kebetulan juga berkunjung di MCC, bahwa pelayanan MCC sungguh ramah dan sangat membantu sekali.

“Dari pintu masuk saja, saya langsung dilayani. Kebutuhan saya dan mau kemana sampai akhirnya di lift pun diantar. Ini sesuatu sekali bagi saya karena belum pernah dilayani seperti ini dan ternyata di MCC benar-benar petugasnya ramah,” katanya.

Selain itu, menurut Kharisma semua kebutuhannya ketika merencanakan menggelar event di penuhi oleh petugas MCC. “Jadi saya sudah tidak perlu lagi mencari diluar, tinggal catat kebutuhannya saya untuk event dan petugas MCC siap memenuhinya,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT menjelaskan Malang Creative Center, akan dioptimalkan sebagai creative hub dan pusat kelahiran kebudayaan kreatif Malang dan Indonesia. Adapun aktivasi dan kemanfaatan MCC sejauh ini terdapat 2.550 event, 2.230 pelaku ekraf, 153 kolaborator dan 191.598 penerima manfaat.

“Berbasis potensi kreatif unggulan yang menjadi daya saing, Kota Malang siap menuju Kota kreatif dunia 2025. Komitmen ekonomi kreatif ditetapkan sebagai salah satu sasaran strategis tujuan dua dalam Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 (Perwal 5/2023). Sementara itu sasaran pertama ekonomi kreatif adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, percepatan penetapan Perwal rencana aksi ekraf 2024-2028 menjadi salahsatu quick win menjaga kesinambungan tumbuh kembang ekosistem ekonomi kreatif Kota Malang. Adapun enam arah kebijakan menuju Kota kreatif dunia, pertama peningkatan infrastruktur pendukung yang menginisiasi merevitalisasi dan mengembangkan prasarana/tempat/ruang kreatif. Mengembangkan dan merevitalisasi sarana pendukung industri kreatif.

“Kedua, meningkatkan layanan pendukung dengan mempermudah layanan akses legalitas dan standarisasi industri kreatif. Peningkatan literasi pembiayaan dan permodalan perbankan dana non-perbankan dan mengembangkan layanan konsultasi manajemen, pemasaran, keuangan dan perpajakan,” paparnya.

Ketiga, penguatan sinergi kebijakan dan regulasi ekraf yakni cluster/kawasan ekonomi kreatif berdasarkan potensi unggulan tiap keluraha dan mensikronisasikan regulasi. Empat, peningkatan pelatihan dan kapasitas SDM industri kreatif dengan mengembangkan literasi kreativitas pada satuan pendidikan formal dan non-formal. Meningkatkan jumlah wirausaha baru industri kreatif, pendampingan dan akselerasi usaha industri kreatif dan berbasis rantai nilai kreatif.

Kelima, pembentukan sistem kelembagaan ekraf yang sinergis dan kolaboratif menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dengan mengoptimalisasi kolaborasi hexahelix pada industri kreatif. Keenam, integrasi pusat data dan riset dengan melakukan pemetaan kebutuhan riset dan inovasi ekraf. Data center industri kreatif terintegrasi serta sosialisasi hasil riset ekraf.

Menikmati Malang Creative Center dengan foto selvi, Jumat (17/11). (Achmad tauriq/imani)

Ketua Malang Creative Fusion, Vicky Arief H mengatakan membangun Malang Creative Center menjadi sebuah momentum kebangkitan ekonomi kreatif di Kota Malang, Selain itu MCC akan menjadi creative hub dan research development seluruh sektor ekonomi kreatif di Kota Malang.

“Visi kami menjadikan MCC sebagai creative hub, research & development center serta rumah bersama bagi pelaku ekonomi kreatif dalam rangka menumbuhkan budaya kreatif menuju kreativitas dalam berserikat, bermartabat dan bermufakat,” paparnya.

Adapun misi MCC diantaranya mewujudkan misi kedua Wali Kota dan Wakil Wali kota Malang sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Malang Tahun 2018-2023. Mendorong percepatan penyusunan database pelaku ekonomi kreatif. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kreatif. Mendorong penyerapan tenaga kerja di sub sektor ekonomi kreatif. Dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara umum dan ekonomi kreatif secara khusus. (riq.hel).

Tags: