Melatih Anak-anak Menjadi Manusia Sesungguhnya Lewat Festival

Anak-anak tampak memainkan Hulahop berbahan rotan yang diputar dibagian perut di Waroeng Joglo Merah Putih. [gegeh bagus setiadi]

Cara Waroeng JMP Merawat Dolanan Tradisional
Kota Surabaya, Bhirawa
Permainan tradisional merupakan aset warisan budaya yang tidak ternilai harganya. Di dalamnya terkandung nilai sosial yang mengajarkan kekompakan, kerjasama, solidaritas, tolong menolong, hingga mampu menerima kekalahan. Di samping itu, juga melatih anak untuk mampu berpikir cepat dalam mengambil keputusan, logis, kritis, dan seimbang.
Kalau mengingat permainan tradisional yang dimainkan waktu kecil rasanya sangat seru. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, permainan tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan permainan games yang ada di gadget.
Namun, hal itu berbeda di Waroeng Joglo Merah Putih (JMP) yang terletak di ujung jalan Ir Soekarno (Merr) Surabaya, Minggu sore (31/7). Gembira nan riang nampak jelas di raut wajah anak-anak. Mereka tampak asyik memainkan beberapa permainan tradisional. seperti Sleboran, Ampar-ampar Pisang, Cublak-cublak Suweng, Bentengan, Hulahop, Dakon, Bekel sampai Boy-boyan digelar dengan sukacita.
Ya, acara itu sengaja digelar oleh JMP bersama Kampoeng Dolanan dengan menggelar Festival Dolanan Jadoel yang melibatkan berbagai anak-anak di Surabaya demi melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Aktivitas permainan tradisional itu akan melatih anak menjadi benar-benar manusia. Artinya, menjadi manusia yang mampu berinteraksi kepada sesama, bukan menggunakan perantara,” kata Ketua Kampoeng Dolanan, Mustofa SAM saat ditemui Bhirawa disela bermain bersama puluhan anak-anak Surabaya.
Cak Mus, sapaan akrabnya ini berujar banyak orang tua yang salah paham dalam mendidik anak. Para orang tua secara tidak langsung menjudge anak-anak zaman sekarang senang bermain gawai/gadget. “Padahal yang memberikan gadget pertama kan orang tua. Jadi orang tua lupa dengan kesalahannya sendiri,” ujarnya.
Perlu diketahui, berbicara mengenai anak-anak, kata Cak Mus, dasarnya senang bermain dan sudah menjadi hak anak. Artinya, apapun yang dikasihkan ke anak bakal menjadi permainan. “Mangkanya tidak salah ketika anak dikasih handphone dia menganggap itu mainan, terus dilempar,” jelasnya.
Cak Mus mencoba flash back kebelakang dimasa kecilnya. Dimana, orang tuanya membuat benda disekitarnya menjadikan alat bermain. Menurut dia, hal itu sangatlah penting lantaran tidak terpapar radiasi teknologi. Disamping itu juga terbangun interaksi antara anak dan orang tua.
“Dan menstimulus hal-hal yang kaitannya dengan inovasi dan kreatifitas. Itu yang seharusnya ditanamkan ke anak-anak sejak dini. Salah satu caranya lewat permainan tradisional,” tegasnya.
Bahkan, ia memberikan saran kepada orang tua yang tengah mendidik anak-anaknya. Dimana, para orang tua harus memberikan fasilitas permainan terbaik untuk anaknya. “Jangan dekatkan mereka dengan teknologi, karena itu tidak melatih dan mendidik dia sebagai anak yang semestinya anak,” pesannya.
Di era sekarang ini, banyak anak-anak yang kini sudah kecanduan gadget. Selama masa pandemi Covid-19, konsumsi gadget juga terus bertambah. Kondisi itu mengurangi berbagai interaksi anak-anak serta mengurangi fokus dalam belajar dan bermain.
Pengelola Waroeng JMP Aan Haryono menuturkan, dolanan jadoel menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pertumbuhan anak-anak di Indonesia. Banyak hal baik yang bisa diserap dari permainan dolanan jadul. Salah satunya melatih kerjasama, solidaritas serta keceriaan anak.
“Hal baik dari dolanan anak jadul itu yang ingin kita lestarikan bersama. Kondisi saat ini di tengah percepatan teknologi membuat banyak anak memilih gadget sebagai teman bermain. Namun sekali lagi permainan jadoel tak akan musnah dan terus bisa dilestarikan,” katanya.
Di usia emas anak, katanya, menjadi fase yang tepat untuk bisa mengenal serta membuat mereka bahagia melalui permainan jadoel. Banyak warisan dari nenek moyang dulu tentang permainan anak yang tak akan lekang oleh zaman. Pihaknya pun menyediakan berbagai mainan jadul yang bisa dinikmati setiap hari di Waroeng JMP.
“Dolanan jadul menjadi warisan yang harus terus dirawat. Sekaligus menjaga tradisi baik untuk anak-anak, karena anak adalah investasi masa depan,” ungkapnya. [gegeh bagus setiadi]

Tags: