Mensos Evaluasi Bantuan Pangan Non Tunai-PKH

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, saat mengahdiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan Bertempat di Hotel Horison Ultimate Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, selama dua (11 – 12/3) kemarin,  menghadiri sejumlah acara penting di Kota dan Kabupaten Malang. Di Kota Malang Mensos menghadiri   Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan Bertempat di Hotel Horison Ultimate Malang, dan mengunjungi Desaku Menanti di Baran Tlogowaru.
Di hadapan  seluruh pendamping Program Kelurga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta Kepala Dinas Sosial se Provinsi Jawa Timur,    Mensos  Khofifah menyampaikan bahwa  rakor ini dilaksanakan karena di Jawa Timur penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dirasa cukup signifikan. Sebab menurut dia, total bantuan sosial PKH dan BPNT serta Rastra di Jawa Timur  mencapai Rp. 6,04 Triliyun.
“Melalui acara ini, pendamping PKH yang mendampingi penerima bantuan pangan serta TKSK sama-sama kita ajak berkumpul dan di evaluasi,  apa saja yang terjadi di lapangan baik suka dan duka serta proses penyiapan infra struktur tambahan,” tegasnya Wanita yang juga Ketua Muslimat NU itu.
Untuk Kota Malang,  lanjutnya Pemkot dan BNI menyiapkan semua insfrastruktur yang baru, yakni berupa e-warung di Kota Malang yang secara langsung  dikelola oleh penerima rastra dan PKH.
Pihaknya  juga berpesan agar e-warung kube PKH bisa dimaksimalkan agar pemberdayaan ekonomi akan berseiring dengan pemerataan kesejahteraan dan pengurangan kesenjangan.
Saat ini SDM yang mengawal sangat cepat beradaptasi,  jika menemukan masalah bisa segera mencari solusinya,  hal itu di karenakan koordinasi dengan Bulog dan BNI sudah terkomunikasikan dengan baik.
“Ada percepatan adaptasi dan penguasaan masalah dari subsidi pangan dari tunai dan non tunai” jelas Khofifah disela-sela acara.
Sementara itu, Wali Kota Malang H. Moch  Anton,  menyampaikan bahwa Kota Malang telah menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai sebanyak 18. 606,  berupa buku tabungan atau kartu dengan nilai Rp. 110 ribu perbulan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan peserta dari PKH.
“Program ini merupakan  salah satu program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, menggantikan program raskin” jelas peria yang kerap disapa Abah Anton.
Pihaknya berharap,  program ini,  dapat menyelesaikan persoalan kemiskinan dan semakin mensejahterakan masyarakat di Kota Malang.
Sementara itu, kunjungannya di Kota Malang pada hari kedua, Minggu (13/3) kemarin. Mensos juga menyempatkan berkunjung ke Desaku Menanti di Baran Tlogowaru. Kawasan yang diperuntukan  pengentasan gelandangan, pengemis, anak jalanan hingga pengamen diharpkan  bisa memiliki kehidupan melalui pekerjaan yang lebih baik di Kota Malang.
Menteri Sosial yang didampingi Wakil Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mendatangi Desaku Menanti yang kini telah beralih format menjadi Kampung Wisata Topeng.
Menurut Khofifah,  perkembangan Desaku Menanti di Kota Malang sangat pesat dan luar biasa karena selain terjadi perubahan tempat tinggal dan pola pikir, juga telah terjadi peningkatan kemampuan para penghuni Desaku Menanti yang telah bertekad untuk tidak kembali menekuni pekerjaan sebagai pengemis, pengamen yang telah ditinggalkan.
“Perkembangannya sangat luar biasa. Bahkan konsep Desaku Menanti saat ini telah berubah menjadi Kampung Wisata Topeng yang sarat dengan kearifan lokal sehingga bisa mempercepat terjadinya perubahan seperti yang diharapkan,” ujar Khofifah. [mut]

Tags: