Minimalkan Angka Kematian Ibu-Bayi, Luncurkan Program Stop Berduka

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni saat menabuh gong tanda di Luncurkannya program Stop Berduka di Kabupaten Bondowoso. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso meluncurkan program Sinergi Total Pencegahan Bersalin di Dukun Bayi dan Selamatkan Ibu atau diakronim Stop Berduka.
“Program Stop Berduka ini merupakan upaya pemerintah menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Bondowoso dan resmi kita launching di tingkat Kabupaten dan sudah ditindaklanjuti keseluruh desa,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr Imron saat sambutan di Hotel Ijen view, Rabu (24/1) kemarin.
Ia menjelaskan program Stop Berduka melibatkan seluruh stakeholder baik pemerintah tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa. Dalam program ini, pemerintah Bondowoso juga membangun kemitraan dengan dukun bayi untuk tidak melakukan tindakan persalinan dan membawa ibu bersalin ke tenaga medis terdekat.
“Dukun bayi tidak boleh melakukan tindakan persalinan. Kalaupun sudah terlanjur melahirkan misalnya, dukun bayi tetap harus memanggil tenaga kesehatan,” katanya.
Kemitraan yang dibangun lanjut dr Imron, adalah dengan memberikan insentif dana sebesar Rp 50000 bagi setiap dukun bayi yang membawa ibu bersalin ke tenaga kesehatan. Selain itu, pemerintah juga meminta dukun bayi menganjurkan agar setiap ibu memeriksakan kondisi kandungannya secara rutin.
“Minimal ibu hamil harus periksa kondisi kandungannya sebanyak empat kali. Periksa kepada siapa? Ya yang jelas kepada tenaga kesehatan karena mereka yang mempunyai keahlian dan kemampuan melakukan itu,” ujarnya.
Sejak MoU Stop Berduka diteken pada 2017 lalu, dr Imron mengatakan angka persalinan kepada turun sebesar 50 persen.
“Kalau 2016 lalu setiap dukun bayi bisa melakukan tindakan persalinan antara 80 sampai 90, tahun 2017 ini turun menjadi 32 tindakan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam program Stop Berduka.
“Saya hampir lupa menyebutkan apresiasi saya kepada para dukun bayi yang telah bermitra dengan Pemerintah. Terimakasih atas kemitraannya, semoga yang belum bermitra bisa segera bermitra,” kata Amin.
Amin menyebut program Stop Berduka sebagai salah satu program yang tengah digenjot pada tahun ini. Program ini kata dia, bertujuan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) yang salah satu komponennya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat lewat angka harapan hidup.
“Semakin tinggi angka harapan hidup, maka semakin tinggi juga derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Untuk meningkatkan angka harapan hidup lanjut Amin, semua pihak dituntut untuk bersinergi, “Mari kita bersinergi secara total. Tidak hanya tugasnya Dinas Kesehatan, Bidan, petugas puskesmas, tapi juga tugas Kades, Camat, tokoh masyarakat,” ucapnya.
Hadir dalam peluncuran program tersebut tampak Forkopimda diantaranya Kapolres Bondowoso AKBP Taufik HZ, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Tarmuji, para camat serta para pihak yang terlibat dalam program tersebut hingga tingkat desa. [har]

Tags: