Minta Pekerjaan, Warga Ring 1 PT TPPI Segel Pintu Masuk

Tuban, Bhirawa
Minta direkrut menjadi tenaga kerja, sejumlah warga ring satu PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang dan menyegel pintu masuk perusahaan, Selasa (13/3).
“Kita meminta 70 persen untuk dipekerjakan di PT. TPPI, harus warga ring satu, karena ketika insiden apapun yang terjadi yang terkenan duluan pasti kami,” teriak Retno warga Desa Tasikharjo dalam orasinya.
Menurutnya yang terjadi selama ini dalam penerimaan tenaga kerja di perusahan yang saat ini mengolah dan memproduksi BBM yang beroperasi mulai tahun 1997 ini, didominasi tenaga kerja dari luar ring satu, bahkan dari luar kabupaten Tuban.
“Selama ini banyak yang diterima dari luar, warga lokal hanya diiming-imingi pekerjaan,” tambahnya.
Senada dengan Mochamad Aji, yang juga warga sekitar, informasi terkait perekrutan memang sudah disampikan oleh pihak TPPI kepada warga terdampak, dan disuruh untuk melamar dengan kualifikasi minimal lulusan SMA atau SMK. Namun ketika sudah mengajukan sesuai persyaratan administrasi yang ada, tidak ada satupun lolos pada tahap awal.
“Merak minta lulusan SMK sederajat, sampai kita aksi hari ini tidak satupun perhatian yang diberikan dari pihak TPPI,” sergahnya.
Semenetar itu, General meneger PT TPPI Tuban, Hadi Chairunnas, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi pada warga ring satu, pemerintah Kecamatan maupun Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban dengan standar kualifikasi yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan.
“Syarat-syarat yang kami tentukan menjadi suatu hal wajib, karena pabrik kilang minyak kami ini dengan high technologi, jadi tidak sembarang orang bisa diterima. Namun pastinya kita memprioritaskan warga ring satu,” katanya.
Warga yang aksi pada di lima titik pintu gerbang, yakni gate 8,3,5, dan gate 6 ini juga melakukan penyegelan pintu masuk serta mendirikan tenda di depannya, yang rencanya sampai tuntutanya dikabulkan. (Hud)

Tags: