Operasi Pasar Terus Dilakukan hingga Harga Beras Stabil

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin turun langsung pastikan OP berjalan lancar dan aman. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Pemkot Probolinggo bekerja sama dengan Bulog Kantor Cabang Probolinggo, menggelar operasi pasar beras medium. Kegiatan tersebut dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga beras. Rencananya, operasi pasar akan dilaksanakan bertahap di 5 kecamatan mulai 14 Februari hingga 22 Februari. Dengan alokasi 15 ton beras per kecamatan untuk total 7.054 warga.
Hadir meninjau operasi pasar hari pertama, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiyantono di 2 kantor kecamatan. Sasaran penerimanya 961 warga Kecamatan Kademangan dan 2.414 warga Kecamatan Kanigaran.
Disampaikan Wali Kota Habib Hadi, Selasa (14/2) operasi pasar ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi khususnya yang disebabkan oleh kenaikan harga beras. “Tentunya ini bentuk komitmen dari pemerintah untuk hadir di situasi-situasi kondisi harga-harga yang naik, kita harus intervensi ini dan mudah-mudahan bisa terkendali inflasi untuk Kota Probolinggo,” jelas Habib Hadi.
Masih menurut wali kota, agar operasi pasar ini tepat sasaran, pemerintah telah menetapkan beberapa kriteria yang diperbolehkan untuk membeli beras medium ini. Diantaranya adalah dari warga pemegang Kartu Pendalungan, Kartu Bestari serta pelaku UMKM tidak mampu.
“Ini kita lakukan dengan adanya pendataan dari kita yaitu Kartu Pendalungan ya, pendataan itu sudah kita lakukan sejak awal, sehingga apabila ada kegiatan seperti ini tinggal memakai data-data yang ada, insyaallah tidak ada yang salah sasaran,” kata wali kota.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Bulog Probolinggo Mochamad Ramadhan mengungkapkan operasi pasar akan terus dilakukan oleh Bulog hingga harga beras di pasaran stabil. “Sampai terus, sampai harga tidak terlampau tinggi, kita juga sudah mengantisipasi nanti bulan Ramadan, kalau nanti ada program kerja sama dengan pemerintah kota, Bulog selalu siap,” terang Ramadhan yang juga mengatakan stok beras Bulog Probolinggo masih 800 ton.
Untuk operasi pasar beras medium kali ini, Bulog Probolinggo mengemas dalam ukuran 5 kg. Dijual di harga Rp 43.000 atau setara dengan Rp 8.600 per kg. Agar distribusinya merata, setiap warga dibatasi pembeliannya sebanyak 10 kg beras.
Salah satu warga dari RT 2 RW 3 Kecamatan Kademangan Siti yang datang membeli beras mengaku harga beras yang dijual cukup murah. Dirinya berharap operasi pasar serupa bisa diadakan lagi. “Per 5 Kg Rp 43.000, ya murah, saya ambil 2 sak, terima kasih atas bantuannya, semoga ada lagi, tidak hanya beras, apa saja diterima,” ungkapnya.
Ikut meninjau operasi pasar antara lain Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Fitriawati, Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Aries Santoso, Camat Kademangan Gofur Effendy serta Camat Kanigaran Agus Rianto. Di dua kecamatan ini, operasi pasar dilaksanakan sampai tanggal 15 Februari.
Wakil Pimpinan Kantor Bulog Sub Divre Probolinggo Nurhudha Zus Julianto mengatakan, persediaan beras untuk saat ini sekitar 800 ton. Semua itu untuk Kabupaten Probolinggo. Pihaknya memperkirakan cukup hingga masa panen bulan Maret.
Katanya, saat ini sudah masuk masa tanam. Bahkan, sudah ada beberapa daerah yang mulai panen. Meski belum panen raya.
“Terkait beras yang dikirim ke Bali 800 ton dari Bulog Cabang Probolinggo, itu sesuai surat dari pusat. Perkiraan kami, tidak ada lagi permintaan dari pusat atau provinsi, untuk mengirim beras ke daerah lain. Karena memang persediaan beras di Bulog ini sisa segini,” ujarnya.
Adanya kenaikan harga beras ini sangat dirasakan pada beras jenis medium. Pada awal sampai akhir 2022, harga beras medium berkisar antara Rp 7.000 sampai Rp 9.000 per kilogram. Pada awal tahun ini harganya tembus Rp 10.500 sampai Rp 11.000 per kilogram. Melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang hanya Rp 9.450 ribu per kilogram.
Sementara, harga beras premium di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kilogram. Beras patah alias broken juga mahal. Awalnya Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 9.600 per kilogram, tambahnya. [wap.iib]

Tags: