Pangdam V/Brawijaya Tegaskan Personel Jajaran Jauhi Pelanggaran

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf mengimbau prajurit jajaran tak terlibat pelanggaran. [Abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf menegaskan kepada prajurit jajarannya agar menjauhi segala jenis pelanggaran. Dalam hal ini pelanggaran hukum maupun pelanggaran yang terjadi di internal maupun di sosial masyarakat.

Farid menjelaskan, beberapa waktu lalu Panglima TNI memposting viral oknum TNI melakukan perusakan di Polsek Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Kedua, sambungnya, viral oknum TNI berpangkat Kapten mengamuk dan memaki-maki pengemudi mobil yang merupakan orang sipil di Jl MH Thamrin, Semarang.

“Jangan ada pelanggaran bagi para prajurit. Saya minta para Komandan, baik Danrem sampai Dandim, tolong diingatkan anggotanya untuk mengendalikan emosi. Kalau ada masalah kecil-kecil tidak usah dijadikan besar,” tegas Pangdam.

Alumnus Akmil 1991 ini menginginkan prajurit jajaran, khususnua Babinsa ini menolong semua orang. Pihaknya juga meminta media sosial (Medsos) milik Korem maupun Kodim jajaran memberitakan kinerja dari para Babinsa. Sebab Babinsa ini merupakan tulang punggung satuan dan peran Babinsa sangat penting bagi institusi TNI AD.

“Saya menunjukkan anak buah bukan dengan cerita kosong. Tapi saya buktikan dan saya ingin adik-adik saya yang Kolonel, Letkol dan Mayor itu sukses. Dalam berkarier juga harus sabar dan ikuti aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Jenderal bintang dua kelahiran Bangkalan Madura ini mengingatkan kembali bagi prajurit jajaran untuk tidak terlibat dalam politik praktis Pemilu 2024. Pihaknya pun memerintahkan Danrem dan Dandim jajaran untuk mengajarkan Babinsa dalam mengawal proses demokrasi, tapi tetap menjaga netralitas TNI.

Tak hanya itu, Farid juga mempersilahkan para ibu-ibu Persit mengikuti proses demokrasi dengan memilih kandidat yang sesuai hatinya. Namun pihaknya mewanti-wanti para anggota Persit agar tidak memposting apapun yang dipilihnya dalam Pemilu yang akan datang.

“Ibu-ibu Persit silahkan pilih apa saja. Tapi ingat, jangan sampai pilihannya diposting atau menghina salah satu calon dan diposting di grup atau di medsos miliknya. Hati-hati juga jangan sampai suami ibu-ibu terjerumus dalam politik praktis,” pungkasnya. [bed.bb]

Tags: