Paslon 1 Berusaha Naikan PDRB

Khofifah Indar Parawansa yang disambut ribuan karyawan PT Tjiwi Kimia, kemarin.

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam kampanyenya, Calon Gubernur Nomer Urut 1 Khofifah akan berusaha meningkatkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dan efeknya akan menaikkan upah dari buruh yang bekerja di sektor swasta, salah satunya pabrik kertas Tjiwi Kimia.
Hal tersebut disampaikan langsung didepan ribuan buruh pabrik kertas Tjiwi Kimia, ketika mengunjungi pabrik kertas di Sidoarjo, Kamis(24/5). Kedatangan Khofifah Indar Parawansa pun disambut jajaran manajemen perusahaan dan langsung meninjau proses pembuatan kertas yang merupakan anadalan Jawa Timur untuk ekspor ke mancanegara.
Ia mengatakan harus lebih mempererat hubungan anatara pemerintah daerah Jawa Timur dan swasta, jika nanti terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur. “Hal ini dirasa perlu lantaran penerimaan domestik bruto/tercover dalam APBD Jatim hanya sekitar 1,5 persen di sektor non migas, dari total PDRB (Penerimaan Domestik Regional Bruto) Jatim,” katanya.
Sebelumnya, kehadiran Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ke palaku usaha produksi sambal ‘Bu Ayu’ Desa Gemurung, Kec. Gedangan Sidoarjo disambut dengan meriah. Warga yang kebanyakan ibu-ibu pelaku usaha kecil, juga berebut minta swafoto bersama.
Khofifah juga melihat-lihat langsung hasil produksi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Selain melihat proses produksi sambal 26 rasa, Khofifah juga mendengarkan keluhan pelaku UMKM lainnya, misalnya produsen keripik, tas, jamu-jamuan dan lainnya. Mereka rata-rata mengeluh, terkendala soal pengemasan (packaging) dan pemasaran.
Mendapat keluhan bertubi-tubu, Khofifah dengan tegas mengatakan kalau UMKM ini harus mendapatkan pembinaan dan difasilitasi. Misalnya pengadaan mesin pengering keripik, display pemasarannya harus terliha baik, juga pameran produk maupun kanalisasi pemasaran juga harus berjalan dengan baik pula. “Kalau mereka dibina dan dimonitoring, kami yakin yang mikro jadi kecil, kecil jadi menengah dan yang menengah bisa jadi besar, “tegas Khofifah (23/5) sore.
Selain kemasan, mereka juga mengeluh tentang perizinan produksi, PIRT, label halal dan lainnya. Untuk itu, pihaknya menyiapkan seluruh fasilitas itu agar 6,8 juta UMKM di Jatim berkembang dengan berbagai varian produknya. “Misalnya menggerakkan asosiasi UMKM tingkat kabupaten/kota maupun propinsi. Karena asosiasi ini sudah tertata dan ada pengurusnya, ” tegasnya lagi.
Ia juga menambahkan, kalau pihaknya bakal mendukung (mensupport) sekitar 6,8 juta pelaku UMKM yang ada di Jawa Timur, baik berskala mikro, kecil, menengah maupun besar. Alasan Cagub nomor urut 1 ini lantaran sektor UMKM menopang PDRB Jatim hingga 54 persen. “Kami akan support UMKM di Jatim, baik yang mikro, kecil, maupun yang menengah. Karena mereka (UMKM) sumbangannya mencapai 54 persen pendapatan di Jatim, “tambahnya. [ach]

Rate this article!
Tags: