Pegadaian Luncurkan Program Tabungan Emas

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Tingginya minat masyarakat terhadap emas terus bertambah. Kondisi ini membuat PT Pegadaian program  ‘Tabungan Emas’ yang sudah di launcing di Garut Jabar minggu kemarin.
Direktur IV PT Pegadaian (Persero), Dwi Agus Pramudya, menguraikan bahwa untuk produk baru milik Pegadaian ini belum memiliki target pendapatan. Namun, dengan melihat konsep yang akan menyasar kalangan menengah ke bawah ini, di yakini  hasil yang di dapat dari  produk tabungan emas ini bisa menyumbang cukup besar.
“Target memang belum ada, kami lihat satu bulan kedepan. Setelah melihat danmpaknya baru  akan diketahui proyeksi pendapatan, tapi kami yakin jika ini berjalan sesuai rencana akan meningkatkan omzet sangat banyak,” ujar Dwi Selasa (7/7) kemarin.
Produk tabungan emas memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain. Nasabah yang berminat untuk memiliki emas tidak perlu mengeluarkan uang banyak, hanya dengan menabung sedikit minimal Rp 5.000 hingga uang tabungan cukup untuk membeli emas, mereka bisa memperoleh emas.
“ Untuk nasabah yang ingin menabung, mereka akan memperoleh buku tabungan Pegadaian. Dengan buku tersebut, nasabah bisa menabung di semua outlet Pegadaian baik yang paling dekat dengan tempat tinggal nasabah. Namun, untuk mengambil emas atau mencetaknya, nasabah harus kembali ke kantor tempat asal menabung tabungan emas,” katanya.
Jika nasabah ingin tabungan berupa uang tunai, maka hasil dari seluruh tabungan harus dijadikan emas dulu, Kemudian dijual ke Pegadaian. “Kalau ingin ditarik berupa emas kami sediakan, kalau ingin ditarik uang tetap akan kami proses sesuai aturan yang berlaku di Pegadaian. Artinya uang tabungan akan dibelikan emas kemudian dijual kembali atau diberikan sesuai nilai emas,” ungkapnya.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk melakukan investasi. Untuk itu, hasil dari tabungan emas tidak akan bisa dilihat sekarang, tetapi menunggu 1 (satu) hingga 2 (dua) bulan kedepan. Program ini diyakini akan mendongkrak pendapatan. Dana pinjaman secara nasional hingga Mei sudah mencapai Rp 30,9 triliun, dengan hasil laba bersih sebesar Rp 890 miliar. Dengan melihat ini, diprediksi hingga akhir tahun akan memperoleh laba sekitar Rp1,7 hingga Rp1,8 triliun. [wil]

Tags: