Pelukis Berkebutuhan Khusus Unjuk Kebolehan

Tidak hanya indah, namun menjadi ajang temu kangen para seniman dan transformasi keilmuan.

Tidak hanya indah, namun menjadi ajang temu kangen para seniman dan transformasi keilmuan.

Kota Batu, Bhirawa
Ada yang berbeda dalam pameran lukisan yang digelar di Galeri Raos Kota Batu kali ini. Dalam pameran ini menampilkan karya lukis dari 28 pelukis yang tergabung dalam Gado-Gado Art. Dan lima dari para pelukis itu adalah para pelukis berkebutuhan khusus.
Satu dari lima pelukis Gado-Gado Art ini adalah Syaiful Arif. Ia dikenal sebagi seniman yang melukis dengan menggunakan kaki. Ia mengadakan pameran bersama pelukis lainnya seperti, Laila Khanza, Asri Ramadhani, Ramadhan Toyib dan Miskan.
“Meski berkebutuhan khusus, mereka yang tergabung dalam Griya Anita ini beberapa sudah pernah mengikuti pameran lukis,”ujar pengamat seni Kota Batu, A.Rahman, Senin (12/9).
Namun bagi Syaiful dan Miskan, baru pertama kali ini mereka mengikuti pameran lukisan, semenjak mereka dilatih melukis oleh komunitas Griya Anita. Dalam pameran ini Syaiful melukiskan suasana sekolah yang ada di seberang rumahnya, sementara Miskan melukis 9 Koi.
“Saya mengagumi angka 9, karena itu saya lukis 9 ikan Koi. Angka 9 itu jika dikalikan bilangan lain, bila dijumlahkan pasti hasilnya 9. Contoh 9 dikalikan 2 hasilnya 18, angka 1 dan 8 kalau dijumlah pasti 9. Contoh lagi 9 dikalikan 9 hasilnya 81, dijumlahkan hasilnya 9,” ujar Miskan.
Lewat lukisan ini, Miskan ini menggambarkan bagaimana susahnya belajar melukis. Namun dengan belajar dan bertukar wawasan keilmuan dengan yang lain, melukis akan mudah.
Berbeda dengan Miskan, Syaiful melukis suasana sekolah. Dalam suasana tersebut setiap hari ia bisa melihat segala gerak-gerik para siswa di kelas. Namun demikian ia tidak bisa ikut serta di tengah gegap gempita segala aktivitas di sekolah itu, karena keterbatasan. Ada keinginan kuat untuknya bersekolah sama seperti anak lainnya.
Ketua Panitia Gado-Gado Art, Agoes Dsoe menjelaskan, pameran seni rupa ini dikemas menjadi reuni para seniman. Tidak hanya menjadi tempat memamerkan karya mereka, namun wadah para seniman Malang Raya kumpul bareng melepas kangen dan mentransformasikan keilmuan.
“Ada 28 pelukis yang meramaikan pameran ini, satu pelukis menampilkan satu karyanya. Dari perkembangan karyanya, bisa kita lihat teman-teman sangat eksis dalam berkarya, mereka intens,” terang Agoes.
Ia memuji keikutsertaan 5 pelukis berkebutuhan khusus yang sangat bersemangat sekali menghasilkan karya.
“Pelukis berkebutuhan khusus ini menjadi inspirasi dari para seniman lain, hal ini yang menjadikan pameran ini luar biasa. Tidak hanya ajang reuni, tapi juga pertemuan seniman lintas generasi, yang tidak terkotak-kotak tua muda, senior dan yunior, semuanya sama,” jelas Agoes.  [nas]

Tags: