Pembelajaran Daring Tidak Efektif Untuk Pendidikan Vokasi

Lukman Hakim

Malang, Bhirawa
Pelaksanaan pembelajaran daring, bagi siswa kejuruan atau pendikan Vokasi dinilai kepala SMK PGRI 3, Malang Moch. Lukman Hakim, sangat tidak efektif. Karena pendidikan Vokasi 80 persenya pembelajaran produktif.
“Bagi kami pelaksana pendidikan vokasi, dengan sistem pembelajaran daring, kami anggap tidak efektif untuk mata pelajaran produktif atau praktek, karena hampir 80% pembelajaran produktif atau praktek tidak bisa terwakili dengan kegiatan daring,”tutur Lukman Hakim yang juga Sekretaris Umum MKKS SMK PGRI Jatim itu.
Menurutnya untuk bidang keahlian tertentu bisa daring, seperti IT, BDP (Bisnis Daring Pemasaran), sedangkan yang teknologi rekayasa seperti permesinan, pengelasan, kimia industri, TKR, Auto Bodi, Pembangkit, dan lainnya tidak bisa dilaksanakan di rumah dengan keterbatasan peralatan atau bahan .
Peria yang sedang menempuh pendidikan S2 Manajemen Universitas Wisnuwardhana (Unidha) itu, juga menyampaikan
Kegiatan belajar mengajar via daring, dalam masa pendemi efektif, namun dilapangan banyak yang melakukan penafsiran sendiri terkait Daring tersebut.
“Ini sangat berbahaya, khususnya bagi anak didik, karena tidak ada standart daring , kawatirnya nanti assesment bagi siswa standart, namun penyampaian materinya tidak standart, sehingga mutu pendidikan nasional akan hancur,”tukas peria yang pernah menimba pengetahuan Manajemen And Leadership Sort Course, Ankara University, Turkery tersebut.
Untuk itu pihaknya sudah mengusulkan kepada PB PGRI segera menekan Kemdikbud untuk menerbitkan acuan bagi sekolah Daring yang sesuai dengan standart nasional, agar dikemudian hari ia tidak kesulitan mengelola proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Kami usulkan penyesuaian Dapodik Kemdikbud sebagai acuan data yang digunakan Kemdikbud mengatur kinerja dan operasional sekolah dan GTK serta Kurikulum. Meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, untuk segera membuat Guidance masa normal bagi SMK yang sarat dengan pendidikan kejuruan,”imbuhnya.
Sebagai orang vokasi, pihaknya tidak bisa melaksanakan praktek lapangan atau Prakerin, karena banyak faktor yang menjadi dasar tidak melaksanakan kegiatan yang mencirikan pendidikan vokasi.
“Selain keamanan bagi siswa juga kuatir mucul klaster baru. Padahal hal ini sangat butuh sekali, pelaksanaan Prakerin di rumah hanya bisa dilaksanakan bagi yang bisa terwakili peralatanyya, namun bagi yang peralatan besar dan mahal seperti CNC, Pengelasan, Mesin Bubut, TKR dll, tidak memungkinkan sekali, walaupun menggunakan miniatur virtual. Kalau bidang pemasaran, perhotelan, IT, sangat bisa,”sambung Lukman.
Persoalan lain yang dihadapi pembelajaran Daring adalah kejenuhan. Karena itu dia harus berjuang keras untuk memberikan konten-konten Daring yang interaktif. Bahkan SMK PGRI 3 mencoba memasukkan hanya untuk mata pelajaran praktek 1 hari dengan setengah kelas gantian perhari.
“Itu sudah menjadi trigger bagi anak anak yang rindu dengan tools atau alat yang biasa mereka pegang. Materi Daring tidak boleh monoton, semua harus interkatif, namun tetap dengan prinsip tidak harus live streaming yang saat itu harus ditonton, karena hubungan dengan beban pulsa,”lanjutnya.
Lembaga yang dia pimpin, akan melaksanakan kegiatan KBM New Normal, karena masa masa seperti ini yang di tunggu sejak lama. SMK PGRI 3 Malang sejak pelaksanaan UNBK 2020, sudah memiliki SOP Protokol Kesehatan Pandemi COVID 19.
“Kewajiban untuk disiplin sesuai SOP sudah kami biasakan sejak bulan Maret 2020, karena kami harus mengamankan 145 GTK dan 2400 siswa, yang sangat rentan sekali dengan penularan. Prosedur yang kami buat adalah prosedur yang sangat ketat dan ada Gugus Tugas khusus untuk memantau, mengevaluasi dan melaksanakan SOP Protokol Kesehatan,”tegas peria kelahiran Banyuwangi itu 21 Agustus 1975 itu. [mut]

Tags: