Pemerintah Kota Batu Jalin Kerja Sama Edukasi HAM bagi Masyarakat

Suasana penandatanganan MoU antara Pemkot Batu dan Yayasan Museum Omah Munir di rupatama Balai Kota Batu, Senin (28/11). [anas bahtiar/bhirasa]

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu berupaya merealisasikan sarana edukasi Hak Asasi Manusia (HAM) kepada masyarakat dengan menggandeng Museum HAM Omah Munir. Senin (28/11), bertempat di Rupatama Balai kota Batu Pemkot bersama pengurus yayasan Museum HAM Omah Munir menyepakati perjanjian kerja sama penyediaan edukasi dan pengelolaan museum HAM.

Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, mengatakan bahwa pendidikan HAM tidak hanya harus dilakukan dan terbatas pada pembelajaran di sekolah saja.

Keberadaan Museum HAM Omah Munir di Kota Batu juga bisa menjadi salah satu media pembelajaran untuk memperkenalkan nilai-nilai HAM di Indonesia.

Kerja sama pemkot dengan Yayasan Museum Omah Munir bisa menjadi awal yang baik untuk mengenalkan pendidikan HAM di Kota Batu.

“Mari kita mengelola museum ini dengan baik, semua sekolah di Kota Batu mulai dari SD, SMP dan SMP harus dikenalkan dengan nilai HAM,” kata Dewanti, Senin (28/11).

Perjanjian ini merupakan tindak lanjut pemanfaatan bangunan Museum HAM Omah Munir yang telah dibangun pada akhir tahun 2019. Bangunan tiga lantai yang berdiri di atas tanah 2.200 meter persegi itu akan memuat berbagai tatanan dan promosi nilai-nilai HAM.

Pengurus yayasan Museum HAM Omah Munir sekaligus istri mendiang Munir, Suciwati mengaku merasa senang dan lega dengan terwujudnya kerjasama dengan pemkot ini. Ia berharap keberadaan Museum HAM Omah Munir bisa menjadi ruang pembelajaran bersama terkait norma-norma HAM.

“Dengan kesepakatan ini semoga museum HAM Omah munir nantinya bisa menjadi ruang pembelajaran bagi semua masyarakat terkait nilai-nilai HAM. Tidak hanya untuk Kota Batu, tetapi juga masyarakat Indonesia,” kata Suciwati.

Diketahui, Museum HAM Omah Munir dibangun di Kelurahan Sisir Kota Batu pada tahun 2019. Pembangunan ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada 8 Desember di tahun tersebut. Saat itu gubernur berharap keberadaan Museum HAM ini akan semakin meningkatkan komitmen masyarakat untuk menjunjung nilai HAM dan demokrasi.

Khofifah mengatakan bahwa keberadaan Museum Omah Munir ini akan menyediakan wisata edukasi HAM dan demokrasi. Hal ini juga akan menguatkan Kota Batu menjadi salah satu Kota Wisata unggulan di Jatim.

“Museum HAM ini juga menunjukkan bahwa Kota Batu menjadi salah satu referensi utama dalam pembangunan yang berkeadilan, serta menampah tingginya komitmen warga teradap penegakan HAM,” ujar Khofifah saat itu.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan Museum HAM ini maka Pemprov Jatim menanggung pembiayaan pembangunan museum sebesar Rp 5 miliar. Anggaran tersebut berasal dari APBD Pemprov Jatim tahun 2020. Namun setelah dilakukan perhitungan sesuai dengan RAB, biaya pembangunan museum mencapai Rp10 miliar lebih. [nas.dre]

Tags: