Pemkab Sampang Ikut Rakor Pengendalian Covid-19 Bersama Gubernur Jatim

Rakor bersama Gubernur Jatim

Sampang, Bhirawa
Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat dengan ditemani Forkopimda Kapolres Sampang AKBP Arman S.IK, M.Si, Dandim 0828 Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, SE, M.Han dan Kajari Sampang menghadiri rapat koordinasi pengendalian Covid-19 varian Omicron dan Penanganan Kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jawa Timur, di Convention Hall Mall Grand City Surabaya, Senin (24/1).

Hadir dalam Rakor tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Kajati Jatim, Mohamad Dofir, dan Pangkoarmada II, Laksda TNI Iwan Isnurwanto, secara langsung memimpin rakor yang dihadiri oleh seluruh Bupati, PJU Polda Jatim, PJU Kodam/V Brawijaya, Kapolres/ta, Dandim, dan seluruh Kajari di Jawa Timur.

Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat mengimbau warganya agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) sebab upaya preventif harus terus dilakukan agar mencegah penyebaran varian omicron yang penularannya lebih cepat.

“Hasil prediksi dari Kementerian Kesehatan, 64 hari dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret merupakan titik tertinggi omicron,” ungkap Aba Ab saat usai mengikuti Rakor. Usai melakukan rakor, pihaknya selalu intens berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan upaya pencegahan kenaikan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Sampang.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur dalam kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan puncak Covid-19 varian Omicron sekitar Maret 2022.

“Diperlukan penerapan protokol kesehatan yang ketat mengingat saat ini aktivitas masyarakat yang cukup tinggi. Diwajibkan pengecekan aplikasi peduli lindungi di beberapa tempat wisata, mall, maupun tempat berkumpulnya masyarakat,” ucap Gubernur.

Selain itu, Gubernur menyebut bahwa setiap PMI akan dipulangkan ke wilayahnya masing-masing bila sudah dipastikan kondisinya sehat.”Akan dipulangkan setelah benar-benar sehat. Ini merupakan bentuk tanggungjawab kami dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Jatim. Selain itu baik di sekolah maupun kampus yang sudah melaksanakan tatap muka juga wajib diberlakukan prokes ketat,” pungkas Gubernur.

Hal senada disampaikan Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuadi bahwa paparan mengenai varian Omicron di Jatim yang cukup meningkat selama sepekan ini maka diperlukan antisipasi agar tidak terjadi puncak pasien yang terpapar Covid-19.

“Resiko penularan Covid-19 varian Omicron ini lebih banyak berasal dari transmisi lokal artinya terjadi penularan di masyarakat. Meski antibodi sudah terbentuk karena telah mendapatkan vaksin tetapi prokes juga harus diberlakukan secara ketat,” pungkasnya.[lis.ca]

Tags: