Pemkab Sidoarjo Kerja sama dengan Industri Cegah Kasus Gizi Buruk dan Stunting

Bupati Sidoarjo melakukan MoU dengan PT Paphros Tbk, dalam penanganan gizi buruk dan kasus stunting di Kab Sidoarjo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo menjalin kerjasama dengan perusahaan farmasi, PT. Phapros Tbk, dalam menangani kasus gizi buruk dan pencegahan kasus stunting di Kab Sidoarjo.

Acara kerja sama, ditempatkan di Pondok Pesantren Fauzul Falah dusun Minggir, Desa Larangan, Kec Candi, Kamis (21/10) akhir pekan lalu. Karena dikaitkan dengan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021, yang mengambil tema Santri Sidoarjo Pelopor Pencegahan stunting Untuk Generasi Penerus Bangsa yang Lebih Cerdas.

Hadir dalam acara itu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, Komisaris PT. Phapros Tbk, Zainal Abidin, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, Sri Andari SKM MKes dan M. Hudhori, Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo serta para pengurus dan para Santri Ponpes Fauzul Falah.

Bupati Ahmad Mudhlor, menyampaikan terima kasih kepada PT. Phapros Tbk, yang ikut peduli membantu masalah kesehatan di wilayah Kab Sidoarjo. Dirinya berharap kerja sama ini akan bisa dengan cepat mengurangi kasus gizi buruk dan kasus Stunting yang masih terjadi di Kab Sidoarjo.

“Kita harus pastikan, bahwa semua warga Sidoarjo, khususnya para santri yang ada di Sidoarjo ini, harus terbebas dari masalah gizi buruk dan kasus stunting di masa mendatang,” katanya.

Dengan kondisi santri yang sehat jiwa dan raga, menurut Bupati Muhdlor, diharapkan akan bisa tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan kuat.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran PT. Phapros, Tbk, Dr. Arleni, menyampaikan, pihaknya akan sangat konsen pada masalah kesehatan, karena ini sudah menjadi tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

“Kita tidak akan berhenti sampai disini. Kita akan berkolaborasi dengan Pemerintah daerah,” katanya.

Menurut Dr Arleni, mengacu pada hasil riset kesehatan dasar menunjukkan prevalensi angka stunting di Indonesia sebesar 27%. Meskipun mengalami penurunan 3% dibanding tahun sebelumnya, namun angka tersebut masih belum mencapai standar WHO untuk stunting, yakni di bawah angka 20%.

“Maka itu kami sangat berharap, semoga adanya edukasi manfaat suplemen penambah darah untuk mencegah gizi buruk atau stunting serta anemia, yang dilakukan pada hari ini bisa bermanfaat bagi semua,” tambah Dr Arleni.

Pada akhir kegiatan ini, dilakukan penandatanganan bersama antara Pemkab Sidoarjo dengan PT. Phapros Tbk dalam Pencegahan stunting di Sidoarjo. Selanjutnya dilakukan kegiatan seremonial bersama-sama minum vitamin sebagai upaya mewujudkan hidup sehat bebas stunting di lingkungan Pondok Pesantren. (kus)

Tags: