Pemkab Situbondo Bersama PPDiS Gelar Musrenbang Perempuan dan Difabel

Luluk Ariyantiny, Ketua Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) saat mengupas materi pada kegiatan musrenbang perempuan dan perempuan difabel, dilantai II Pemkab Jumat (15/3). (sawawi/bhirawa)

Situbondo, Bhirawa.
Pemkab Situbondo melalui Bappeda Kabupaten Situbondo bersama Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo atau PPDiS mengadakan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang untuk perempuan dan perempuan difabel Jumat (15/3). Kegiatan tersebut berlangsung di lantai II Pemkab Situbondo dengan diresmikan Sekda Wawan Setiawan dengan didampingi Sekretaris Bappeda Kabupaten Situbondo, Kiptiyani.

Menurut Ketua Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo, Luluk Ariyantiny, hasil dari kegiatan ini diharapkan bisa memperkuat dokumen RJPMP Kabupaten Situbondo. Bahkan, kata Luluk, Sekda sudah mengangkat tentang pentingnya inklusi didalam draf dokumen RJPMP. “Kita juga memastikan bahwa isu isu gender juga harus bisa masuk dalam dokumen RJPMP Kabupaten Situbondo. Tadi Bu Kabid juga siap menampung hasil rekomendasi dari kegiatan ini,” urai Luluk.

Masih kata Luluk, rekomendasi itu selanjutnya akan menjadi pelengkap untuk dimasukkan dalam RPJMD. Lebih detail Luluk mengungkapkan, dalam musyawarah ini akan mengusung tujuh agenda. Luluk mencontohkan, kaum difabel bisa ikut terlibat membicarakan tentang kemiskinan. Sebab, kata Luluk, kaum difabel juga banyak tahu tentang potret kemiskinan. “Ya kemiskinan di desa juga banyak diketahui kaum difabel. Termasuk misalnya bansos belum banyak diterima kaum difabel,” ujar Luluk.

Sementara itu Sekda Wawan Setiawan menimpali, kegiatan ini juga merupakan implementasi visi Bupati tentang pembangunan SDM yang cerdas dan sehat, dengan memberdayakan kaum perempuan. Tentunya, sambung mantan Kepala BKAD Kabupaten Situbondo itu, kegiatan ini penting untuk memberikan ruang kepada kaum perempuan dan kaum perempuan difabel. “Sehingga mereka bisa ikut menyampaikan ide, gagasan serta harapannya terhadap proses pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Situbondo,” tutur Sekda Wawan Setiawan.

Pria yang suka memakai kopiah itu melanjutkan, hasil dari kegiatan ini akan diakomodasi untuk selanjutnya dipakai oleh Pemkab Situbondo. Sekda Wawan juga menunjukkan bukti keseriusan Pemkab pada perwujudan program inklusi adalah dengan memberikan ruang atau akses kepada kaum perempuan dan perempuan difabel dengan mengundang dalam setiap kegiatan. “Sehingga bisa ikut menyampaikan gagasannya. Termasuk Pemkab membuka akses dibidang pembangunan gedung kepada kaum perempuan. Misalnya menyediakan jalan fisik untuk mereka. Ini sangat penting sekali,” pungkas Sekda Wawan. (awi)

Tags: